BAB
I
PENGANTAR
ISBD
A.
Hakikat dan ruang lingkup ISBD
1.
Hakikat ISD dan IBD
Secara garis besar ilmu dan pengetahuan dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu
a. Ilmu alamiah ( natural science )
b. Ilmu Sosial ( Sosial science )
c. Pengetahuan budaya ( the humanities )
Ilmu Sosial dasar ( ISD ) termasuk dalam kelompok
ilmu sosial. Namun, ISD tidak bersifat
sebagai pengantar ke arah suatu bidang disiplin ilmu sosial sebagaiman
pengantar ilmu politik, pengantar antropologi, pengantar sosiologi, dan sebagainya.
ISD menggunakan pengertian yang brasal
dari berbagai disiplin ilmu untuk menaggapi masalah-masalah sosial, khususnya
yang dihadapi masyarakat Indonesia.
ISD mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik
manusia dengan lingkungannya.
Sasaran ISD adalah sebagai berikut :
a)
Berbagai
kenyataan bersama yang rupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi melalui
pendekatan sendiri maupun pendekatan antar bidang
b)
Keanekaragaman
golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat yang masing-masing memiliki
kepentinga dan kebutuhan sendiri, tetapi terdapat juga persamaan kepentingan
yang dapat mengakibatkan kerjasama dan pertentangan.
Inti dari ISD adalah upaya memberikan pengetahuan
dan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji gejala-gejala sosial sehingga daya tangkap, persepsi, dan penalaran
mahasiswa terhadap lingkungan sosial meningkat dengan demikian kepaan sosialnya
pun bertambah.
Ilmu
Budaya Dasar ( IBD )
Adapun yag menjadi pokok kajian IBD adalah berbagai
aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya serta hakikat manusia yag satu.
Termasuk pul didalamnya pemahaman akan sistem nilai budaya yaitu konsepsi
tentang ilai hidup dalam pikirn sebagian besar masyarakat.
Tujuan IBD adalah mengembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran dan kemampun kritikal
terhadap masalah-maslah budaya sehingga daya tangkap, persepsi, dan penalaran
budaya mahasiswa menjadi halus dan manusiawi.
2.
Ruang Lingkup ISD, IBD, ISBD
Ruang lingkup materi yang disajikan dalam ISD
meliputi
a)
Individu,
keluarga, dan masyarakat.
b)
Masyarakat
Desa dan Masyarakat Kota.
c)
Masalah
penduduk
d)
Pelapisan
sosial
e)
Pemuda
dan sosialisasi
f)
Ilmu
Pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan.
Ruang lingkup dalam IBD mencakup :
a)
Manusia
dan pandangan hidup
b)
Manusia
dan keindahan
c)
Manusia
dan keadilan
d)
Manusia
dan cinta kasih
e)
Manusia
dan tanggung jawab
f)
Manusia
dan kegelisahan
g)
Manusia
dan harapan
Kajian dalam ISBD
berdasarkan ketentuan keputusan Dirjen Dikti no. 30/Dikti/Kep/2003
mencakup
a. Pengantar ISBD
b. Manusia sebagai makhluk budaya
c. Manusia dan peradaban
d. Manusia sebagai makhluk individu dan sosil
e. Manusia, Keragaman, dan kesederajatan
f. Moralitas dan hukum
g. Manusia, sains, dan teknologi
h. Manusia dan lingkungan
Sedangkan Menurut ketentuan baru yaitu surat Dirjen
Dikti no. 44/Dikti/ Kep/ 2004, ISBD meliputi hal-hal berikut :
a. Pengantar ISBD
b. Manusia sebagai makhluk budaya
c. Manusia sebagai makhuk individu dan sosil
d. Manusia dan peradaban
e. Manusia, keragaman, dan kesetaraan
f. Manusia, nilai, moral dan hukum
g. Manusia, sains, teknologi dan seni
h. Manusia dan lingkungan
B.
ISBD Sebagai mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat dan Pendidikan Umum
1.
ISBD merupakan kelompok MBB di Perguruan Tinggi.
a.
Visi Kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat
Mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadian,
kepekaan sosial, kemampua hidup bermasyarakat, pengetahuan tentang pelestarian,
pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dan mempunyai wawasan tentang
perkembangan ilmu pengetahuan dan seni.
b.
Misi Kelompok matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat ( MBB )
1.
Bersikap
demokratis, berkeadaban, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, bermartabat,
serta peduli terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
2.
Memiliki
kemampuan untuk menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan,teknologi dan seni
3.
Ikut
berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial budaya dan lingkungan hidup
secara arif.
c.
Kompetensi kelompok mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
Standar Kompetensi yang harus dikuai mahasiswa
meliput berpikir kritis, kreatif sistemik dan ilmiah, berwawasan luas, etis,
estetis, memiliki apresiasi, kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis,
berkeadaban, dan menjunjung tinggi nilai kemampuan dll.
2.
ISBD sebagai Program pendidikan umum ( General education )
ISBD mengambil peran sebagai program pendidikan umum
yang bersifat mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan personal. Kemampuan
personal berkaitan dengan kemampuan individu untuk menempatkan diri sebagai
anggota masyarakat yang tidak terpisahkan dari masyarakat serta kemampuan untuk
memiliki tanggung jawab sosial kemasyarakatan.
C.
ISB Sebagai Alternatif pemecahan masalah sosial budaya.
ISBD sebagai integrasi dari ISD dan IBD memberikan
dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada para mahasiswa
sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan dan budaya.
Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat interdisiplin
atau multidisiplin khususnya ilmu-ilmu sosial dalam menghadapi masalah sosial.
Pendekatan dalam ISBD bersumber dari dasar-dasar Ilmu sosial dan budaya yang
bersifat integrasi.
ISBD sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan, dan
budaya sekaligus memberi dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu
sosial yang terintegrasi.
BAB
II
MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
A.
Hakikat Manusia sebagai makhluk budaya
Makhluk Tuhan di alam fana ini ada empat macam
yaitu, Alam, Tumbuhan, binatang dan manusia
Sifat-sifat yang dimiliki keempat makhluk Tuhan
tersebut sebagai berikut
1. Alam memiliki sifat wujud
2. Tumbuhan memiliki sifat wujud hidup
3. Binatang memiliki sifat wujud, hidup dan dibekali
nafsu
4. Manusia memiliki sifat wujud, hidup, dibekali
nafsu, serta akal budi
Akal budi merupakan pemberian sekaligus potensi dalam
diri manua yng tidak dimiliki makhluk lain. Kelbiha manusia dibnding makhluk
lain terletak pada akal budi.
Budi berasal dari bahasa sansekerta budh yang
artinya akal, budi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah bagian dari ha
yang berupa paduan akal dan perasaan dan yang dapat membedakan baik buruk
sesuatu, dengan akal budinya manusia mampu menciptakan, mengkreasi,
memperlakukan, memperbarui, memperbaiki, mengembangkan dan meningkatkan sesuatu
untuk kepentingan hidup manusia.
Kepentingan hidup manusia adalah rangka untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Secara umum kebutuhan manusia dibedakan menjadi dua.
Pertama, kebutuhan yang bersifat kebendaan atau
badani atau jasmani contoh, makan, minum, bernapas, istirahat dst.
Kedua, Kebutuhan yang bersifat rohani atau mental
atau psikologi, contoh, kasih sayng, pujian, perasaan aman, kebebasan dsb.
Abraham Maslow berpendapat bahwa kebutuhan manusia
dalam hidup dibagi menjadi 5 yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan akan penghargaan
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri.
Dengan akal budi, manusia tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan hidup, tetapi juga mampu mempertahnkan serta meningkatkan derajatny
sebagai makhluk yang tinggi dibanding dengan makhluk lain.
Dengan akal budi manusia mampu menciptakan
kebudayaan.
B.
Apresiasi terhadap kemanusiaan dan Kebudayaan
1.
Manusia dengan kemanusiaan
Istilah kemanusiaan berasal dari kata manusia
mendapat tambahan awalan ke- dan akhiran –an sehingga menjadikan kata benda
abstrak, manusia menunjuk pada kata benda konkret, sedangkan kemanusiaan
merupakan kataa benda abstrak. Dengan demikian kemanusiaan tidak bisa
dipisahkan dari manusia.
Kemanusiaan berarti hakikat dan sifat-sifat khas
manusia sebagai makhluk yang tinggi harkat martabatnya.
Hakikat manusia indonesia berdasarkan pancasila
sering dikenal dengan sebutan hakikat kodrat monopluralis. Hakikat manusia
terdiri atas.
1. Monodualis susunan kodrat manusia yangtdiri dari
aspek keragaan serta aspek kejiwaan
2. Monodualis sifat kodrat manusia terdiri atas segi
individu dan segi sosial.
3. Monodualis kedudukan kodrat meliputi segi
keberadaan manusia sebagai makhluk yang
Berkepribadian merdeka sekaligus juga menunjukkan
keterbatasannya sebagai makhk Tuhan
Hakikat manusia harus dipandang secara utuh. Manusia
merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna karena ia dibekali akal budi.
2.
Manusia dan kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu
buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal.
Ada pendapat lain mengatakan budaya berasal dari
kata budi dan daya. Budi merupakan unsur rohani sedangkan daya adalah unsur
jasmani manusia. Dengan demikian budaya merupakan hasil budi dan daya manusia.
Dalam bahasa inggris kebudayaan disebut culture yang
berasal dari kata latin colere yaitu mengolah atau mengerjakan. Dalam bahasa
belanda cultuur berarti sama dengan culture. Dengan demikian kata budaya ada
hubunganny dengan kemampuan manusia dalam mengelola sumber-sumber kehidupan.
Definisi budaya oleh para ahli.
a. Herskovits memandang budaya sebagai sesuatu yang
turun temuru dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
superorganik.
b. Andreas Eppink. Menyatakan bahwa kebudayan
mengandung keseluruhan struktur-struktur sosia, religius, dan lain-lain,
ditambah lagi dengan segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi
ciri khas suatu masyarakat.
c. Edwar B. Tylor mengemukakakn bahwa kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandug pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampun lain
yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
d. Selo Soemardjan dan Solaeman Soemardi mengatakan
kebudayan merupakan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
e. Koentjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan
adalah keseluruha gagasan dan karya manusia dibiasakan dengan belajar beserta
dari hasil budi pekertinya.
Dari defenisi diatas maka dapat diperoleh pengertian
kebudayaan sebagai sistem pengetahuan yang meliput sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya.
J.J. Hoeningman membagi wujud kebudayaan menjadi 3
yaitu
1.Gagasan ( Wujud ideal )
2. Aktivitas ( tindakan )
3. Artefak (karya)
Koentjaraningrat membagi wujud kebudayaan menjadi 3
pula yaitu :
1. Suatu kompleks ide, gagasan, nilai, norma dsbnya.
2. Suatu kompleks aktivitas atau tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat.
3. Suatu benda-benda hasil karya manusia.
Sedangkan unsur kebudayaan ada 7 yaitu :
1. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup
2. Sistem mata pencaharian
3. Sisem kemasyarakatan atau organisasi sosial
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem religi.
C.
Etika dan Estetika Berbudaya
1.
Etika manusia dalam berbudaya
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos.
Secara etimologis etik adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum
tentang sikap, perbuatan, kewajiban dan sebagainya. Etika disamakan artinya
dengan moral, akhlak atau kesusilaan. Etika berkaitan dengan masalah nilai, karena etika
pada pokoknya membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai
susila, atau tidak susila, baik dan buruk.
Etika memiliki makna
bervariasi. Bertens menyebutkan ada tiga jenis makna etika sebagai berikut.
a. Etika dalam arti
nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang
dalam mengatur tingkah laku.
b. Etika dalam arti kumpulan
asas atau nilai moral ( yang dimaksud di sini adalah kode etik )
c. Etika dalam arti ilmu
atau ajaran tentang yang baik dan yang buruk. Disini etika sama artinya dengan
filsafat moral.
Budaya atau kebudayaan
adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia. Manusia yang beretika akan
menghasilkan budaya yang memiliki nilai-nilai etik pula. Etika berbudaya
mengandung tuntutan/keharusan bahwa budaya yang diciptakan manusia mengandung
nilai-nilai etik yang kurang lebih bersifat universal atau diterima sebagian
orang.
Budaya yang memiliki
nilai-nilai etik adalah budaya yang mampu menjaga, mempertahankan, bahkan mampu
meningkatkan harkat dan martabat manusia itu sendiri. Sebaliknya budaya yang
tidak beretika adalah kebudayaan yang akan merendahkan atau bahkan
menghancurkan martabat kemanusiaan.
2. Estetika Manusia dalam Berbudaya
Estetika dapat dikatakan
sebagai teori keindahan atau seni. Estetika berkaitan dengan nlai indah jelek.
Nilai estettika berarti nilai tentang keindahan.
Keindahan dapat diberi makan
secara luas, sempit dan estetik murni.
Estetika berbudaya tidak
semata-mata dalam berbudaya harus memenuhi nilai-nilai keindahan. Lebih dari
itu estetika berbudaya menyiratkan perlunya manusia untuk menghargai keindahan
budaya yang dihasilkan manusia lainnya.
D. Memanusiakan Manusia
Memanusiakan manusia berarti
perilaku manusia untuk senantiasa menghargai dan menghormati harkat dan derajat
manusia lainnya, memanusiakan manusia adalah tidak menindas sesama, tidak menghardik
tidak bersifat kasar, tidak menyakiti, dan perilaku-perilaku buruk lainnya.
Memanusiakan manusia berarti
pula perilaku memanusiawikan antar sesama. Memanusiakan manusia member
keuntungan bagi diri sendiri maupun orang lain. Bagi diri sendiri akan
menunjukkan harga dan nilai luhur pribadinya sebagai manusia. Sedangkan bagi
orang lain akan memberikan rasa percaya, rasa hormat, kedamaian, dan
kesejahteraan hidup.
E. Problematika Kebudayaan
1. Pewarisan budaya
Pewarisan budaya adalah
proses pemindahan, penerusan, pemilikan, dan pemakaian kebudayaan dari generasi
ke generasi secara berkesinambungan. Pewarisan kebudayaan dapat dilakukan
melalui enkulturasi dan sosialisasi.
Dalam hal pewarisan budaya
bisa muncul masalah antara lain : sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut
dengan dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan generasi penerima terhadap
warisan budaya tersebut dan munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan
budaya warisan.
2. Perubahan kebudayaan
Perubahan kebudayaan adalah
perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya ketidak sesuaian diantara
unsur-unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang fungsinya
tidak serasi bagi kehiduan.
Perubahan kebudayaan yang
terjadi bisa memunculkan masalah, antara lain perubahan akan merugikan manusia
jika perubahan itu bersifat regress ( kemunduran ) bukan progress ( kemajuan )
perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi berlangsung cepat dan di
luar kendali manusia.
3. Penyebaran Kebudayaan
Penyebaran kebudayaan atau
difusi adalah proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari satu kelompok ke
kelompok lain atau suatu masyarakat ke masyarakat lain.
Dalam hal penyebaran
kebudayaan, seorang sejarawan Arnold J. Toynbee merumuskan beberapa dalil
tentang radiasi kebudayaan sebagai berikut
Pertama, aspek atau unsur
budaya selalu masuk tidak secara keseluruhan, melainkan individual.
Kedua kekuatan menembus
suatu budaya berbanding terbalik denga nilainya.
Ketiga jika satu unsur
budaya masuk maka akan menarik unsur budaya lain.
Keempat, aspek atau unsur
budaya yang di tanah asalnya tidak berbahaya, bisa menjadi berbahaya bagi
masyarakat yang didatangi.
BAB III
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
INDIVIDU DAN SOSIAL
A. Hakikat Manusia sebagai
makhluk individu dan sosial
1. Manusia sebagai makhluk individu.
Individu berasal dari bahsa
latin individumm yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang
dipakai untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Kata individu bukan berarti manusia
secara keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang
terbatas.
Setiap manusia memiliki
perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri. Ia
memiliki sifat, watak, keinginan, kebutuhan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.
Pertumbuhan dan perkembangan
individu dipengaruhi beberapa factor.
a. Pandangan navistik
menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata ditentukan atas dasar factor
dari dalam individu sendiri seperti bakat dan potensi.
b. Pandangan empiristik
menyatakan bhawa pertumbuhan idnividu semata-mata didasarkan atas factor
lingkungan.
c. Pandangan konvergensi
yang menyatakan bahwa pertumbuhan individu dipengaruhi oleh factor diri
individu dan lingkungan.
2. Manusia sebagai makhluk sosial
Sejak manusia dilahirkan ia
membutuhkan pergaulan dengan orang lain terutama kebutuhan makan dan minum.
Pada usia bayi, ia sudah menjalin hubngan terutama dengan ayah dan ibu, dalam
bentuk gerakan, senyuman, dan kata-kata. Pada usia 4 tahun ia mulai berhubungan
dengan teman-teman sebaya dan melakukan
kontak sosial. Pada usia selanjutnya ia terikat dengan norma-norma pergaulan
dengan lingkungan yang semakin luas.
Jadi. Menurut kodratnya
manusia dimana pun dan zaman apapun selalu hidup bersama, hidup berkelompok.
Aristoteles menyatakan dalam
ajarannya, bahwa manusia adalah zoon politicon aritnya baha manusia itu sebagai
makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dalam masyarakat.
Adapun yang menyebabkan
manusia selalu bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan kesatuan
biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya.
a. Hasrat untuk memenuhi
keperluan makan dan minum
b. Hasrat untuk membela diri
c. Hasrat untuk mengadakan
keturunan.
Sejak manusia dilahirkan, ia
mempunyai dua keinginan pokok yaitu
a. Keinginan untuk menjadi
satu dengan manusia di sekelilingnya
b. Keinginan untuk menjadi
satu dengan suasana alam sekelilingnya.
B. Peranan manusia sebagai makluk individu dan sosial
1. Peranan manusia sebagai makhluk individu.
Sebagai individu manusia
memiliki harkat dan martabat yang mulia. Setiap anusia dilahirkan sama dengan
harkat dan martabat yang sama pula.
Manusia sebagai makhluk
individu berupaya merealisasikan segenap potensi dirinya, baik potensi jasmani
maupun potensi rohani.
Sebagai makhluk individu,
manusia berusahan memenuhi kepentingan atau mengejar kebahagiaan sendiri. Motif
tindakannya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang meliputi kebutuhan
jasmani dan kebutuhan rohani.
Dengan uraian tersebut.
Manusia sebagai makhluk individu berperan untuk mewujudkan hal-hal tersebut.
2. Peranan manusia sebagai makhluk sosial
Manusia sebagai pribadi
adalah berhakikat sosial. Artinya, manusia akan senantiasa dan selalu
berhubungan dengan orang lain. Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa
bantuan orang lain.
Dalam berbagai kelompok sosial
ini, manusia membutuhkan norma-norma pengaturannya. Terdapat norma-norma sosial
sebagai patokan untuk bertingkah laku bagi manusia di kelompoknya. Norma-noram
tersebut ialah
a. Norma agam atau religi
b. Norma kesusilaan atau
moral
c. Norma kesopanan atau adat
d. norma hukum
selain itu norma dapat
dibedakan pula menjadi empat macam berdasarkan kekuatan berlakunya di
masarakat. Keempat norma tersebut
adalah.
a. Cara (Usage)
b. Kebiasan ( Folkways )
c. Tata Kelakuan ( Mores )
d. Adat istiadat ( custom )
Berdasarkan hal diatas, maka
manusia sebagai makhluk sosial memiliki implikasi-implikasi sebagai berikut
a. Kesadaran akan “
Ketidakberdayaan” manusia bila seorang diri.
b. Kesadaran untuk senantiasa
dan harus berinteraksi dengan orang lain
c. Penghargaan akan hak-hak
orang lain
d. Ketaatan terhadap
norma-norma yang berlaku.
Keberadaan sebagai makhluk sosial
menjadikan manusia melakukan peran-peran sebagai berikut
a. Melakukan interaksi
dengan manusia atau kelompok
b. Membentuk
kelompok-kelompok sosial
c. Menciptakan norma-norma sosial
sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok.
C. Dinamika Interaksi sosial
Interkasi sosial merupakan
factor utama dalam kehidupan sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial
yang dinamis yang mempunyai hubungan timbal balik antar individu, antar
kelompok manusia maupun antara orang dengan kelompok manusia
Ciri-ciri sebuah interaksi sosial
adalah sebagai berikut
1. Pelakunya lebih dari satu
orang
2. Adanya komunikasi
antarpelaku melalui kontak sosial
3. Mempunyai maksud dan
tujuan, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang
diperkirakan pelaku
4. Ada dimensi waktu yang
akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.
Syarat terjadinya interaksi sosial
adalah adanya kontak sosial dan komunikasi.
Kontak sosial dapat terjadi
dalam tiga bentuk yaitu
1. Kontak antar individu
2. Kontak antarindividu
dengan suatu kelompok
3. Kontak antar kelompok
dengan kelompok lain
Komunikasi adalah proses memberikan
tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik
badaniah atau sikap, atau perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan orang
tersebut.
Berlangsungnya interaksi sosial
didasarkan atas pelbagai factor antara lain factor imitasi, sugesti,
identifikasi, simpati, motivasi dan empati.
D. Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat
1. Pandangan individualisme
Pandangan individualisme
berpendapat bahwa kepentingan individulah yang harus diutamakan. Kesejahteraan
individu merupakan nilai kebaikan yang tetinggi yang harus diperjuangkan
melalui persamaan dan kebebasan. Jadi yang menjadi sentral individualism adalah
kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya.
2. Pandangan Sosialisme
Pandangan ini menyatakan
bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa pandangan sosialisme bertolak belakang dengan pandangan
individualisme.
Sosialisme mementing
masyarakat secara keseluruhan. Bahwa kepentingan masyarakatlah yang utama,
bukan individu. Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya
masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasan
individu atas hak milik dan alat-alat produksi.
BAB IV
MANUSIA DAN PERADABAN
A. Hakikat Peradaban
Peradaban berasal dari kata
adab yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhlak, yang
semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Peradaban tidak alain
adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh
manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu
tercemin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai
peradaban yang tinggi..
Dari batasan pengertian
diatas, maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasil kebudayaan seperti
kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat, sopan santu, serta pergaulan.
B. Manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
Peradaban tidak hanya
menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya fisik, sepreti
barang, bangunan, dan benda-benda.
Manusia merupakan makhluk
yang beradab sehingga mampu menghasilkan peradaban. Disamping itu, manusia
sebagai makhluk sosial juga mampu menciptakan masyarakat yang beradab.
Adab artinya sopan. Manusia
sebagi makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk
berlaku sopan, berakhlak dan berbudi pekerti yang luhur. Sopan, berakhlak,
berbudi pekerti yang luhur, menunjuk pada perilaku manusia. orang yang beradab
adalah orang yang berkesopanan, berakhlak dan berbudi pekerti luhur dalam dalam
perilaku termauk pula dalam gagasan-gagasannya.
Manusia yang beradab adalah
manusia yang bisa menyelaraskan antara cipta, rasa, dan karsa. Kaelan menyatakan
manusia yang beradab adalah manusia yang mampu melaksanakan hakikatnya sebagai
manusia ( monopluralis secara optimal ).
Pada hakikatnya, manusia
adalah makhluk yang beradab sebab dianugerahi harkat, martabat, serta potensi
kemanusiaan yang tinggi. Namun dalam perkembangannya manusia bisa jatuh dalam
perilaku kebiadaban karena tidak mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta,
rasa, dan karsa yang dimilikinya. Manusia tersebut melanggar hakikat
kemanusiaannya sendiri.
Masyarakat adab memiliki
padanan istilah yang dikenal dengan masyarakat madani atau masyarakat sipil. Konsep
masyarakat adab berasal dari konsep civil society dari asal kata cociety
civilis. Istilah masyarakat adab dikenal dengan kaa lain masyarakat sipil.
Masyarakat warga atau masyarakat madani.
Oleh banyak kalangan istilah
civil society dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan berbagai
istilah
1. Civil Society
diterjemahkan dengan istilah masyarakt sipil.
2. Civil Society
diterjemahkan dengan istilah masyarakat beradab
3. Civil Society
diterjemahkan sebagai masyarakat madani
4. berkaitan dengan nomor 3
civil society diartikan masyarakat kota.
5. Civil society
diterjemahkan sebagai masyarakat warga atau
kewargaan
Dari makna-makna tersebut
dapat dinyatakan masyarakat teratur. Dengan kata lain masyarakat madani secara
etimologis dapat dinyatakan sebagai masyarakat yang teratur dan beradab.
C. Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban dalam Kehidupan Sosial
Ada dua produk revolusioner
hasil dari akal manusia dan zaman prasejarah
1. Penemuan roda untuk
transportasi
2. Bahasa
Mengenai masa prasejarah ini
ada dua pendekatan untuk membagi zaman pra sejarah, yaitu
1. Pendekatan berdasarkan
hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua, zaman batu tengah/ madya dan
zaman batu baru
2. Pendekatan model sosial
ekonomi atau mata pencaharian hidup
Sejarah kebudayaan di Indonesia
R. Soekmono membagi menjadi empat masa yaitu
1. Zaman pra sejarah
2. Zaman Purba
3. Zaman Madya
4. Zaman baru/modern
Peradaban tidak lain adalah
perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh
manusia pendukungnya.
D. Dinamika Peradaban Global
Menurut Arnold Y. Toynbee
seorang sejarawan asal inggris, lahirnya peradaban itu diuraikan dengan teori
challenge and respons. Perabdana itu
lahir sebagai respon manusia yang dengan segenap upaya dan akalnya
menghadapi, menaklukkan dan mengolah alam sebagai tantangan guna mencukupi
kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya.
Alfin Toffler menganalisis
gejala-gejala perubahan dan pembaharuan peradaban masyarakat akibat majunya
ilmu dan teknologi. Ia menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban umat
manusia sampai saat ini telah mengalami tiga gelombang yaitu
a. Gelombang I, peradaban
teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM- 1500 M
b. Gelombang II, Peradaban
teknologi industry berlangsung 1500 SM-1970 M
c. Gelombang III, peradaban
informasi berlangsung mulai 1970-sekarang.
Setiap gelombang peradaban
tersebut dikuasai oleh tingkat teknologi yang digunakan.
John Naisbitt dalam bukunya
Megatrends ( 1982 ) menyatakan globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang
akan dialami oleh Negara-negara dunia perubahan itu terjadi karena interaksi
yang dekat dan intensif antarnegara, terutama
Negara berkembang akan terpengaruh oeh kemajuan di Negara-negara maju.
Perubahan-perubahan tersebut ialah
a. Perubahan dari masyarakat
industry kemasyarakat informasi
b. Perubahan dari teknologi
canggi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih
c. perubahan dari ekonomi
nasional ke ekonomi dunia
d. Perubahan dari jangka
pendek ke jangka panjang
e. Perubahan dari
sentralisasi ke desentralisasi
f. perubahan dari bantuan
lembaga ke bantuan diri sendiri
g. Perubahan dari demokrasi
perwakilan ke demokrasi partisipatori
h. Perubahan dari system
hierarki ke jaringan kerja
i. Perubahan dari utara ke
selatan
j. Perubahan dari satu
diantara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan
Naisbitt dan Patricia
Aburdance ( 1990 ) kembali mengemukakan lagi adanya sepuluh macam perubahan di
erga global yaitu
a. Abad biologi
b. Bangunnya sosialisme
pasar bebas
c. Cara hidup global dan
nasionalisme budaya
d. Dasawarsa kepemimpinan
wanita
e. Kebangkitan agama dan
millennium baru
f. Kebangkitan dalam
kesenian
g. Kemenangan individu
h. Pertumbuhan ekonomi dunia
dalam tahun 1990-an
i. Berkembangnya wilaya
pasifik
j. Privatisasi/ swastanisasi
atas negara kesejahteraan
E. Problematika peradaban global pada kehidupan manusia.
Kata globalisaai diambil
dari kata global yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan kecuali secara definisi kerja sehingga tergantung dari sisi
mana orang melihatnya.
Globalisasi digerakan oleh
kemajuan yang pesat dalam teknologi transportasi dan informasi komunikasi. Ada
bebraca ciri yang menandakan berkembangan fenomena globalisasi di dunia
a)
Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar Negara menunjukkan
keterkaitan antar manusia di seluruh dunia.
b)
Perkembangan barang-barang seperti telpon genggam, televisi, satelit dan
internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,
sementara melalui pergerakan massa semacam turisme, memungkinkan kita merasakan
banyak hal dari budaya yang berbeda.
c)
Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional,
peningkatan pengaru perusahan multinasional dan dominasi organisasi semacam WTO
d)
Peningkatan interaksi cultural melalui perkembangan media massa terutama
telvisi, film, music, serta transmisi berita dan olahraga
e)
Meningkatkan masalah bersama
1. Pengaruh Globalisasi
Globalisasi memberi pengaruh
dalam berbagai kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan
pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideology dan politik adalah akan
semakin menguatnya pengaruh ideology liberal dalam perpolitikan Negara-negara
berkembang yang ditandai oleh menguatnya ide kebebasan dan demokrasi.
2. Efek Globalisasi bagi Indonesia
a)
Adapun aspek positif dari globalisasi antara lain sebagai berikut
b)
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam
berinteraksi
c)
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk
berhubungan dengan manusia lain.
d)
Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan
efisiensi
Aspek negatif globalisasi
antara lain sebagai berikut
a)
Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu
bangsa dan identitas suatu bangsa
b)
Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan
yang makin besar
c)
Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan individual
yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat
d)
Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai
karena lebih banyak menggunakan mesin-mesing berteknologi tinggi.
Globalisasi dapat dilihat
dari dua sisi, pertama sebagai ancaman dan yang kedua sebagai peluang.
3. Sikap terhadap globalisasi
a)
Bangsa-bangsa di dunia memberi respons atau tanggapan yang dapat
dikategorikan
b)
Sebagian bangsa menyambut positif
globalisasi karena dianggap sebagai jalan keluar baru untuk perbaikan nasib
umat manusia.
c)
Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai
bentuk baru penjajahan melalui cara-cara baru yang bersifat transnasional di
bidang politik, ekonomi, dan budaya
d)
Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan
akibat perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis
terhadap akibat terhadap akibat negatif globalisasi
BAB V
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESETARAAN
A. Hakikat
keragaman dan kesetaraan manusia
1. Makna
keragaman manusia
Keragaman berasal dari kata
ragam. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, ragam berarti (1 ) sikap
tingkah laku, cara ( 2 ) macam, jenis ( 3 ) music, lagu, langgam ( 4 ) warna
corak, (5 ) laras ( tata bahasa )
Keragaman manusia bukan
berarti manusia itu bermacam-macam atau berjenis-jenis seperti halnya binatang
dan tumbuhan. Manusia sebagai makhluk Tuhan tetaplah berjenis satu. Perbedaan
itu karena manusia adalah makhluk
individu yang setiap individu memilik ciri-ciri khas tersendiri.
2. Makna kesetaraan manusia
Kesteraan manusia bermakna
bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki tingkat atau kedudukan yang sama.
Tingkatan atau kedudukan yang sama itu bersumber dari pandangan bahwa semua
manusia tanpa dibedakan adalah diciptakan dengan kedudukan yang sama.
B. Kemajemukan Dalam Dinamika Sosial Budaya
Keragaman yang terdapat
dalam kehidupan sosial manusia melahirkan masyarakat majemuk. Majemuk berarti
banyak ragam, beraneka, berjenis-jenis.
Secara horizontal masyarakat
majemuk. Dikelompokkan berdasarkan
1. Etnik dan rasa tau asal
usul keturunan
2. Bahasa daerah
3. Adat istiadat atau
perilaku
4. Agama
5. Pakaian, makanan dan
budaya material lainnya
Secara vertical masyarakat
majemuk dikelompokkan berdasarkan
1. Penghasilan atau ekonomi
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Kedudukan sosial politik
1. Ras
Kata ras berasal dari bahasa
prancis dan italia yaitu razza.
Berdasarkan kelompok karakteristik biologis pada umumnya manusia
dikelompokkandalam berbagai ras.
Ciri-ciri yang menjadi
identitas dariras bersifat objektif atau somatik
2. Etnik atau suku bangsa
Koentjaraningrat menyatkan
suku bangsa sebagai kelompok sosialatau kesatuan hidup yang memiliki interaksi
yang ada karena kontinuitas dan rasa identitas
yang mempersatukan semua anggotanya serta memiliki system kepemimpinan
sendiri.
F. Baart menyatakan etnika
adalah suatu kelompok yang sbeagian besar secara biologis mampu berkembang bak
dan bertahan, mempunyai nilai budaya sama dan sadar akan kebersamaan dalam
situasi bentuk budaya, membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri.
C. Kemajemukan dan kesetaraan sebagai kekayaan sosial budaya Bangsa
1. Kemajemukan sebagai kekayaan bangsa Indonesia
Keragaman etnik di Indonesia
menjadikan Indonesia sebagai Negara yang paling heterogen di dunia, selain
india.
Etnik atau suku merupakan
identitas sosial budaya seseorang.
Kemajemukan aalah
karakteristik sosial budaya Indonesia, selain kemajemukan karakteristik
Indonesia yang lain sebagai berikut.
a. Jumlah penduduk yang
besar
b. Wilayah yang luas
c. Posisi silang
d. Kekayaan alam dan daerah
tropis
e. Jumlah pulau yang banyak
f. Persebaran pulau
2. Kesetaraan sebagai warga bangsa Indonesia
Kesetaran atau kesederajatan
menunjuk pada adanya persamaan kedudukan, hak, dan kewajiban sebagai manusia.
sebagai warga Negara Indonesia maka manusia Indonesia adalah setara atau
sederajat dalam arti setiap warga Negara memiliki persamaan kedudukan, hak,
kewajiban, sebagai warga bangsa Negara Indonesia
D. Problematika keragaman dan kesetaraan serta solusinya dalam kehidupan
1. Problema keragaman serta solusinya dalam kehidupan
Keragaman adalah modal tetapi
sekaligus potensi konflik. Keragaman budaya
daerah memang memperkaya khazanah budaya dan menjadi modal yang berharga
untuk membangun Indonesia yang multicultural. Namun, kondisi aneka budaya itu
sangat berpotensi memecah belah dan menjadi lahan subur bagi konflik dan
kecemburuan sosial.
Etnosentrisme atau sikap
etnosentris diartikan sebagai suatu kecenderungan yang melihat nilai atau norma
kebudayaannya sendiri sebagai sesuatu yang mutlak serta menggunakannya sebagai
tolok ukur kebudayaan lain. Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk menetapkan
norma dan nilai budaya orang lain dengan standar budayanya sendiri.
2. Problem kesetraan serta solusinya dalam kehidupan
Kesetaraan atau
kesederajatan bermakna adanya persamaan kedudukan manusia. kesederajatan adalah
suatu sikap untuk mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban.
Indicator kesederajatan adalah sebagai berikut
a. Adanya persamaan derajat
dilihatdari agama, suku bangsa, ras gender, dan golongan.
b. Adanya persamaan hak dari
segi pendidikan, pekerjaan dan kehidupan yang layak
c. Adanya persamaan
kewajiban sebgai hamba Tuhan, individu dan anggota masyarakat.
BAB VI
MANUSIA, NILAI, MORAL
DAN HUKUM
A. Hakikat
fungsi dan perwujudan nilai, moral, dan hukum
1. Hakikat
nilai dan moral
Istilah nilai menurut Kamus Poerwodarmint diartikan
sbb.
a. Harga dalam arti taksiran
b. Hara sesuatu
c. Angka, Skor
d. Kadar, mutu
e. Sifat- sifat atau hal penting bagi kemanusiaan
Beberapa pendapat tentang pengertian nilai dapat
diuraikan sebagai berikut
a. Menurut Bambang Daroeso, nilai adalah suatu
kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu yang menjadi dasar penentu tingkah
laku seseorang
b. Menurut Darji Darmodiharjo adalah kualita atau
keadaan yang bermanfaat bagi manusia baik lahir ataupun batin
Sesuatu dianggap bernilai apabila sesuatu itu memiliki
sifat sebagai berikut
a. Menyenangkan
b. Berguna
c. Memuaskan
d. Menguntukan
e. Menarik
f.
Keyakinan
ada dua pendapat mengenai nilai. Pendapat pertama
bahwa nilai itu objektif sedangkan pendapat kedua nilai itu subjektif.
Nilai menjadikan manusia terdorong untuk melakukan
tindakan agar harapan itu terwujud dalam kehidupannya.
Prof. Drs. Notonegoro, S.H. menyatakan ada tiga macam nilai
a. Nilai materiil
b. Nilai vital
c. Nilai kerohanian
Moral berasal dari kata bahsa
latin mores yang berarti adat kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia kata
moral berarti akhlak atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin
atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam
hidup.
Kata moral ini dalam bahasa
yunani sama dengan ethos yang menjadi etika. Secara etimologis, etika adalah
ajaran tentang baik buruk, yang diterima masyarakat umum tentang sikap,
perbuatan, kewajiban
Dalam filsafat nilai secara
sederhana dibedakan menjadi tiga jenis
a. Nilai logika
b. Nilai etika
c. Nilai estetika
2. Norma sebagai perwujudan dari nilai
Norma atau kaidah adalah
ketentuan-ketentuan yang menjadi pedomandan panduan dalam bertingkah laku di
kehidupan masyarakat. Norma berisi anjuran untuk berbuat baik dan larangan untuk
berbuat buruk dalam bertindak sehingga kehidupan ini menjadi lebih baik.
Norma-norma yang berlaku di
masyarakat ada empat macam, yakni sebagai berikut
a)
Norma agama
b)
Norma moral
c)
Norma kesopanan
d)
Norma hukum
Norma yang berkaitan dengan
aspek kehidupan pribadi yaitu
a)
norma agama
b)
norma kesusilaan/moral
Norma yang berkaitan dengan
aspek kehidupan antar pribadi yaitu
a)
norma Adat/kesopanan
b)
Norma hukum
3. Hukum sebagai norma
Perbedaan norma hukum dengan
norma lainnya adalah
1)
Norma hukum datangnya dari luar diri kita sendiri
2)
Norma hukum dilekati sanksi pidana atua pemaksa secarafisik
3)
Sanksi pidana atau sanksi pemaksa dilaksanakan oleh apar Negara.
Norma hukum dibutuhkan
karena dua hal yaitu
1)
Karena bentuk sanksi dari ketig norma belum cukup memuaskan dan efektif
untuk melindungi keteraturan dan ketertiban masyarakat
2)
Masih ada perilaku lain yang perlu diatur
B. Keadilan, ketertiban, dan kesejahteraan
1. Makna keadilan
a)
Menurut KBBI kadila nberarti sifat perbuatan yang adil
b)
Menurut W.J.S. Poerwodarminto keadilan berarti tidak berat sebelah
sepatutnya tidak sewenang-wenang
c)
Menurut Frans magnis Suseno dalam bukuan manyatakan bahwa keadila
nsebagai suatu keadan dimana semua orang dalam situasi yang sama diperlakukan
sama
2. Fungsi dan tujuan hukum dalam masyarakat
Ada empat fungsi hukum dalam
masyarakat yaitu
a)
Sebagai alat pengatur tertib hubungan masyarakat
b)
Sebagai saran untuk mewujudkan keadilan sosial
c)
Sebagai penggerak pembangunan
d)
Fungsi kritis hukum
C. Problematika nilai moral dan hukum dalam masyarakat
1. Pelanggaran etik
Kebutuhan akan norma etik
oleh manusia diwujudkan dengan membuat serangkaian norma etik untuk suatu
kegiatan atau profesi. Rangkaian norma-noram yang terhimpun ini biasa disebut
kode etik. Kode etik merupakan bentuk aturan tertulis yang secara sistimatik
sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada.
2. Pelanggaran hukum
Hukum berisi perintah dan
larangan. Hukum memberitahukan kepada kita man perubatan yang bertentangan
dengan hukum yang bila dilakukan akan mendapat ancaman berupa sanksi hukum.
Terhadap perbuatan yang bertentangan dengan hukum saja dianggap melanggar hukum
sehingga mendapa ancaman hukuman.
BAB VII
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI
DAN SENI
A. Hakikat dan makna sains, teknologi dan seni bagi manusia
Secara etimologis kata sains
sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu scire yang berarti mengetahui atau
belajar
Dalam pemikiran barat sains
memiliki tiga karakteristik pokok yang bersifat objektif, netral, serta bebas
nilai. Selanjutnya menurut para ahli tersebut bahwa sain adlaah satu-satunya
yang dapat membedakan antara fakt dan bukan fakta sedangkan pertimbangan
nilai-nilai menurut mereka bukanlah wewenang sains.
Jadi dalam pengertian
tersebut bahwa fakta itu jelas bergantung pada jiwa mereka dalam memilih
pertanyaan yang diformulasikan dan yang tergabung dalam aksioma serta pemilihan
aksioma tadi.
Sedangkan berbicara
teknologi, istilah teknologi sendiri sebenarnya sudah mengandung pengretian
sains dan tekni atau enginerring. Sebab
produk-produk teknologi tidaklah mudah mungkin ada tanpa didasari adanya sains.
Sementara itu dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur buday sebagai
hasil penerapan praktis dari sains.
Seni berasal dari bahasa
latin, yaitu ars yang berarti kemahiran. Secara etimologis seni ( art ) diformulasikan
sebagai suatu kemahiran dalam membuat barang atau mengerjaka nsesuatu.
Pengertian seni merupakan kebalikan dari alam, yaitu sebagai hasil campur
tangan ( sentuhan ) manusia. seni meupakan pengolahan budi manusia secara tekun
untuk mengubah suatu bendab agi kepentingan rohani dan jasmani manusia. seni
merupakan eskpresi jiwa seseorang yang hasil ekspresi tersebut berkembang menjadi bagian diri budaya
manusia. seni dan keindahan yang tercipta merupakan dua sisi yang tidak bisa
dipisiahkan/
Jadi seni diartikan sebagai
kegiatan manusia yaitu proses kegiatan manusia dalam menciptakan benda-benda
yang bernilai estetik.
B. Dampak penyalahgunaan IPTEKS
pada kehidpan
Perkembangan iptek yng
demikian pesat mampu menciptakan perubahan-perubahan yang berpengaruh pada
kehidupan masyarakat khususnya elemen-elemen sbb
a)
Perubahan di bidang intelektual
b)
Perubahan dalam organisasi yang mengarah pada kehidupan politik
c)
Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata
lingkungannya
d)
Perubahan di bidang industry dan kemampuan di medan perang.
Keempat persoalan diatas
kini secara langsung telah menyentuh sendi-sendi kehidupan manusia yang menuntut keterlibatan
semua pihak, yang pada akhirnya ikut menentukan pula kelangsungan hidup manusia
di muka bumi ini.
B. Problematika pemanfaatan IPTEKS di Indonesia
Pengembangan ilmu
pengetahuan berjalan aktif di segala bidang yaitu kesehatan, pertanian, ilmu
ekonomi, ilmu sosial. Ilmu pengetahuan alam dsbnya. Akan tetapi jika diamati
lebih teliti ada empat bidang ilmu pengetahuan yang akan menentukan masa depan
dunia, yaitu material, energy, mikroelektronik, dan bioteknologi dari
bidang-bidang tersebut menghasilkan pula empat macam teknologi yaitu, teknologi
bahan, teknologi energy, teknologi mikroelektornika dan teknologi hayati.
BAB VIII
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
A. Hakikat dan makna lingkungan bagi manusia
Lingkungan adalah suatu
media dimana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi
yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup
yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks
dan riil ( Elly M. Setiadi, 2006 ). Lingkungan hidup adlaah kesatuan ruang
dengan semua benda dan perilakunya.
Lingkungan hidup tidak bisa
dipisahkan dari ekosistem atau system ekologi. Ekosistem adalah satuan
kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup dengan berbagai benda
mati yang membentuk sistem. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu sistem
kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem.
Manusia adalah bagian dari ekosistem.
Komponen lingkungan terdiri
dari factor abiotik ( tanah, air, udara, cuaca, suhu ) dan factor biotic (
tumbuhan, hewan, dan manusia ).
Lingkungan dapat pula
berbentuk fisik dan nonfisik. Lingkungan alam dan buatan adalah lingkungan
fisik. Sedangkan lingkungan non fisik adalah lingkungan sosial budaya dimana
manusia itu berada. Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya
berbagai kegiatan, yakni interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan symbol dan
nilai, serta terkait dengan ekosistem dan tata ruang atau peruntukan ruang
Arti penting lingkungan bagi
manusia adalah sebagai berikut
a. Lingkungan merupakn
tempat hidup manusia
b. Lingkungan memberi sumber-sumber
penghidupan manusia
c. Lingkungan memengaruhi
sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya
d. Lingkungan member
tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
e. Manusia memperbaiki,
mengubah bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidup.
B. Kualitas lingkungan dan penduduk terhadap kesejahteraan
1. Hubungan lingkungan dengan kesejahteraan
Lingkungan memberi makna
penting bagi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan dapat
memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan
hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan hidup
memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.
Hakikat pengelolaan
lingkungan hidup oleh manusia dalah bagaimana manusia melakukan berabagai upaya
agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan juga semakin
baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi
manusia, yaitu meningkatnya kesejahteraan.
2. Hubungaan penduduk dengan lingkungan dan kesejahteraan
Perubahan lingkungan sebagai
akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan dampak negatif, yaitu kerusakan
lingkungan hidup, kerusakan lingkungan hidup tidak hanya meniadakan daya dukung
lingkungan itu sendiri, tetapi juga memberi risiko bagi kehidupan manusia.
Beberapa problem lingkungan
hidup antara lain
1)
Pencemaran lingkungan
2)
Masalah kehutanan
3)
Erosi
4)
Tanah longsor
5)
Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca
6)
Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk
Pertumbuhan penduduk juga berpengaruh terhadap tingkat
konsumsi penduduk. Penduduk yang besar jelas membutuhkan konsumsi dalam jumlah
yang besar pula. Keterbelakangan dan kemiskinan ibaratnya adalah saudara
kembar.
C. Problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat
1. Interaksi daam lingkungan sosial
Interaksi sosial merupakan
hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan timbal balik antara
perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok
manusia dalam bentuk akomodasi kerja
sama persaingan dan pertikaian
2. Pranata dan lingkungan sosial
Pranata sosial menunjuk pada
sistem pola-pola resmi yang dianut suatu warga masyarakat dalam berinteraksi.
Pranata adala suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola
mantap guna memnuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat.
Beberapa ragam pranata
tersebut sebaga berikut ( Koentjaraningrat, 1996)
a)
Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan
b)
Pranata-pranata ekonomi
c)
Pranata-pranata pendidikan
d)
Pranata-pranata ilmiah
e)
Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan dan seni
f)
Pranata-pranta keagamaan sebagai kebuhtan manusia untuk berhubungan
dengan Tuhan atau alam gaib.
g)
Pranata-pranata untuk menjaga dan mengatur kekuasasn didalam masyarakat
h)
Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan hidup
D. Isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa
1. Isu tentang lingkungan
a)
Kekurangan pangan
b)
Kekurangan sumber air bersih
c)
Polusi atau pencemaran
d)
Perubahan iklim
2. Isu tentang kemanusiaan
a)
Kemiskinan
b)
Konflik atau perang
c)
Wabah penyakit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar