Minggu, 02 Maret 2014

Ringkasang Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

BAB I
PENGANTAR ISBD
A. Hakikat dan ruang lingkup ISBD
1. Hakikat ISD dan IBD
Secara garis besar ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu
a. Ilmu alamiah ( natural science )
b. Ilmu Sosial ( Sosial science )
c. Pengetahuan budaya ( the humanities )
Ilmu Sosial dasar ( ISD ) termasuk dalam kelompok ilmu sosial. Namun, ISD  tidak bersifat sebagai pengantar ke arah suatu bidang disiplin ilmu sosial sebagaiman pengantar ilmu politik, pengantar antropologi, pengantar sosiologi, dan sebagainya. ISD  menggunakan pengertian yang brasal dari berbagai disiplin ilmu untuk menaggapi masalah-masalah sosial, khususnya yang dihadapi masyarakat Indonesia.
ISD mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya.
Sasaran ISD adalah sebagai berikut :
a)      Berbagai kenyataan bersama yang rupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi melalui pendekatan sendiri maupun pendekatan antar bidang
b)      Keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat yang masing-masing memiliki kepentinga dan kebutuhan sendiri, tetapi terdapat juga persamaan kepentingan yang dapat mengakibatkan kerjasama dan pertentangan.
Inti dari ISD adalah upaya memberikan pengetahuan dan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial sehingga daya tangkap, persepsi, dan penalaran mahasiswa terhadap lingkungan sosial meningkat dengan demikian kepaan sosialnya pun bertambah.


Ilmu Budaya Dasar ( IBD )
Adapun yag menjadi pokok kajian IBD adalah berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya  serta hakikat manusia yag satu. Termasuk pul didalamnya pemahaman akan sistem nilai budaya yaitu konsepsi tentang ilai hidup dalam pikirn sebagian besar masyarakat.
Tujuan IBD adalah mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran dan kemampun kritikal terhadap masalah-maslah budaya sehingga daya tangkap, persepsi, dan penalaran budaya mahasiswa menjadi halus dan manusiawi.
2. Ruang Lingkup ISD, IBD, ISBD
Ruang lingkup materi yang disajikan dalam ISD meliputi
a)      Individu, keluarga, dan masyarakat.
b)      Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota.
c)      Masalah penduduk
d)     Pelapisan sosial
e)      Pemuda dan sosialisasi
f)       Ilmu Pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan.
Ruang lingkup dalam IBD mencakup :
a)      Manusia dan pandangan hidup
b)      Manusia dan keindahan
c)      Manusia dan keadilan
d)     Manusia dan cinta kasih
e)      Manusia dan tanggung jawab
f)       Manusia dan kegelisahan
g)      Manusia dan harapan
Kajian dalam ISBD  berdasarkan ketentuan keputusan Dirjen Dikti no. 30/Dikti/Kep/2003 mencakup
a. Pengantar ISBD
b. Manusia sebagai makhluk budaya
c. Manusia dan peradaban
d. Manusia sebagai makhluk individu dan sosil
e. Manusia, Keragaman, dan kesederajatan
f. Moralitas dan hukum
g. Manusia, sains, dan teknologi
h. Manusia dan lingkungan
Sedangkan Menurut ketentuan baru yaitu surat Dirjen Dikti no. 44/Dikti/ Kep/ 2004, ISBD meliputi hal-hal berikut :
a. Pengantar ISBD
b. Manusia sebagai makhluk budaya
c. Manusia sebagai makhuk individu dan sosil
d. Manusia dan peradaban
e. Manusia, keragaman, dan kesetaraan
f. Manusia, nilai, moral dan hukum
g. Manusia, sains, teknologi dan seni
h. Manusia dan lingkungan



B. ISBD Sebagai mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat dan Pendidikan Umum
1. ISBD merupakan kelompok MBB di Perguruan Tinggi.
a. Visi Kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat
Mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadian, kepekaan sosial, kemampua hidup bermasyarakat, pengetahuan tentang pelestarian, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dan mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan seni.
b. Misi Kelompok matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat ( MBB )
1.      Bersikap demokratis, berkeadaban, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, bermartabat, serta peduli terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
2.      Memiliki kemampuan untuk menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan,teknologi dan seni
3.      Ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial budaya dan lingkungan hidup secara arif.
c. Kompetensi kelompok mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
Standar Kompetensi yang harus dikuai mahasiswa meliput berpikir kritis, kreatif sistemik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis, memiliki apresiasi, kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban, dan menjunjung tinggi nilai kemampuan dll.
2. ISBD sebagai Program pendidikan umum ( General education )
ISBD mengambil peran sebagai program pendidikan umum yang bersifat mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan personal. Kemampuan personal berkaitan dengan kemampuan individu untuk menempatkan diri sebagai anggota masyarakat yang tidak terpisahkan dari masyarakat serta kemampuan untuk memiliki tanggung jawab sosial kemasyarakatan.
C. ISB Sebagai Alternatif pemecahan masalah sosial budaya.
ISBD sebagai integrasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada para mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan dan budaya.
Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat interdisiplin atau multidisiplin khususnya ilmu-ilmu sosial dalam menghadapi masalah sosial. Pendekatan dalam ISBD bersumber dari dasar-dasar Ilmu sosial dan budaya yang bersifat integrasi.
ISBD sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya sekaligus memberi dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintegrasi.


















BAB II
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
A. Hakikat Manusia sebagai makhluk budaya
Makhluk Tuhan di alam fana ini ada empat macam yaitu, Alam, Tumbuhan, binatang dan manusia
Sifat-sifat yang dimiliki keempat makhluk Tuhan tersebut sebagai berikut
1. Alam memiliki sifat wujud
2. Tumbuhan memiliki sifat wujud hidup
3. Binatang memiliki sifat wujud, hidup dan dibekali nafsu
4. Manusia memiliki sifat wujud, hidup, dibekali nafsu, serta akal budi
Akal budi merupakan pemberian sekaligus potensi dalam diri manua yng tidak dimiliki makhluk lain. Kelbiha manusia dibnding makhluk lain terletak pada akal budi.
Budi berasal dari bahasa sansekerta budh yang artinya akal, budi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah bagian dari ha yang berupa paduan akal dan perasaan dan yang dapat membedakan baik buruk sesuatu, dengan akal budinya manusia mampu menciptakan, mengkreasi, memperlakukan, memperbarui, memperbaiki, mengembangkan dan meningkatkan sesuatu untuk kepentingan hidup manusia.
Kepentingan hidup manusia adalah rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Secara umum kebutuhan manusia dibedakan menjadi dua.
Pertama, kebutuhan yang bersifat kebendaan atau badani atau jasmani contoh, makan, minum, bernapas, istirahat dst.
Kedua, Kebutuhan yang bersifat rohani atau mental atau psikologi, contoh, kasih sayng, pujian, perasaan aman, kebebasan dsb.
Abraham Maslow berpendapat bahwa kebutuhan manusia dalam hidup dibagi menjadi 5 yaitu :

1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan akan penghargaan
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri.
Dengan akal budi, manusia tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga mampu mempertahnkan serta meningkatkan derajatny sebagai makhluk yang tinggi dibanding dengan makhluk lain.
Dengan akal budi manusia mampu menciptakan kebudayaan.
B. Apresiasi terhadap kemanusiaan dan Kebudayaan
1. Manusia dengan kemanusiaan
Istilah kemanusiaan berasal dari kata manusia mendapat tambahan awalan ke- dan akhiran –an sehingga menjadikan kata benda abstrak, manusia menunjuk pada kata benda konkret, sedangkan kemanusiaan merupakan kataa benda abstrak. Dengan demikian kemanusiaan tidak bisa dipisahkan dari manusia.
Kemanusiaan berarti hakikat dan sifat-sifat khas manusia sebagai makhluk yang tinggi harkat martabatnya.
Hakikat manusia indonesia berdasarkan pancasila sering dikenal dengan sebutan hakikat kodrat monopluralis. Hakikat manusia terdiri atas.
1. Monodualis susunan kodrat manusia yangtdiri dari aspek keragaan serta aspek kejiwaan
2. Monodualis sifat kodrat manusia terdiri atas segi individu dan segi sosial.
3. Monodualis kedudukan kodrat meliputi segi keberadaan manusia sebagai makhluk yang
Berkepribadian merdeka sekaligus juga menunjukkan keterbatasannya sebagai makhk Tuhan
Hakikat manusia harus dipandang secara utuh. Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna karena ia dibekali akal budi.
2. Manusia dan kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal.
Ada pendapat lain mengatakan budaya berasal dari kata budi dan daya. Budi merupakan unsur rohani sedangkan daya adalah unsur jasmani manusia. Dengan demikian budaya merupakan hasil budi dan daya manusia.
Dalam bahasa inggris kebudayaan disebut culture yang berasal dari kata latin colere yaitu mengolah atau mengerjakan. Dalam bahasa belanda cultuur berarti sama dengan culture. Dengan demikian kata budaya ada hubunganny dengan kemampuan manusia dalam mengelola sumber-sumber kehidupan.
Definisi budaya oleh para ahli.
a. Herskovits memandang budaya sebagai sesuatu yang turun temuru dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut superorganik.
b. Andreas Eppink. Menyatakan bahwa kebudayan mengandung keseluruhan struktur-struktur sosia, religius, dan lain-lain, ditambah lagi dengan segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
c. Edwar B. Tylor mengemukakakn bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandug pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampun lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
d. Selo Soemardjan dan Solaeman Soemardi mengatakan kebudayan merupakan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
e. Koentjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan adalah keseluruha gagasan dan karya manusia dibiasakan dengan belajar beserta dari hasil budi pekertinya.
Dari defenisi diatas maka dapat diperoleh pengertian kebudayaan sebagai sistem pengetahuan yang meliput sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya.
J.J. Hoeningman membagi wujud kebudayaan menjadi 3 yaitu
1.Gagasan ( Wujud ideal )
2. Aktivitas ( tindakan )
3. Artefak (karya)
Koentjaraningrat membagi wujud kebudayaan menjadi 3 pula yaitu :
1. Suatu kompleks ide, gagasan, nilai, norma dsbnya.
2. Suatu kompleks aktivitas atau tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Suatu benda-benda hasil karya manusia.
Sedangkan unsur kebudayaan ada 7 yaitu :
1. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup
2. Sistem mata pencaharian
3. Sisem kemasyarakatan atau organisasi sosial
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem religi.
C. Etika dan Estetika Berbudaya
1. Etika manusia dalam berbudaya
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos. Secara etimologis etik adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban dan sebagainya. Etika disamakan artinya dengan moral, akhlak atau kesusilaan. Etika berkaitan dengan masalah nilai, karena etika pada pokoknya membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila, atau tidak susila, baik dan buruk.
Etika memiliki makna bervariasi. Bertens menyebutkan ada tiga jenis makna etika sebagai berikut.
a. Etika dalam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.
b. Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral ( yang dimaksud di sini adalah kode etik )
c. Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang yang baik dan yang buruk. Disini etika sama artinya dengan filsafat moral.
Budaya atau kebudayaan adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia. Manusia yang beretika akan menghasilkan budaya yang memiliki nilai-nilai etik pula. Etika berbudaya mengandung tuntutan/keharusan bahwa budaya yang diciptakan manusia mengandung nilai-nilai etik yang kurang lebih bersifat universal atau diterima sebagian orang.
Budaya yang memiliki nilai-nilai etik adalah budaya yang mampu menjaga, mempertahankan, bahkan mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia itu sendiri. Sebaliknya budaya yang tidak beretika adalah kebudayaan yang akan merendahkan atau bahkan menghancurkan martabat kemanusiaan.
2. Estetika Manusia dalam Berbudaya
Estetika dapat dikatakan sebagai teori keindahan atau seni. Estetika berkaitan dengan nlai indah jelek. Nilai estettika berarti nilai tentang keindahan.
Keindahan dapat diberi makan secara luas, sempit dan estetik murni.
Estetika berbudaya tidak semata-mata dalam berbudaya harus memenuhi nilai-nilai keindahan. Lebih dari itu estetika berbudaya menyiratkan perlunya manusia untuk menghargai keindahan budaya yang dihasilkan manusia lainnya.
D. Memanusiakan Manusia
Memanusiakan manusia berarti perilaku manusia untuk senantiasa menghargai dan menghormati harkat dan derajat manusia lainnya, memanusiakan manusia adalah tidak menindas sesama, tidak menghardik tidak bersifat kasar, tidak menyakiti, dan perilaku-perilaku buruk lainnya.
Memanusiakan manusia berarti pula perilaku memanusiawikan antar sesama. Memanusiakan manusia member keuntungan bagi diri sendiri maupun orang lain. Bagi diri sendiri akan menunjukkan harga dan nilai luhur pribadinya sebagai manusia. Sedangkan bagi orang lain akan memberikan rasa percaya, rasa hormat, kedamaian, dan kesejahteraan hidup.
E. Problematika Kebudayaan
1. Pewarisan budaya
Pewarisan budaya adalah proses pemindahan, penerusan, pemilikan, dan pemakaian kebudayaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan. Pewarisan kebudayaan dapat dilakukan melalui enkulturasi dan sosialisasi.
Dalam hal pewarisan budaya bisa muncul masalah antara lain : sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut dan munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan.
2. Perubahan kebudayaan
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya ketidak sesuaian diantara unsur-unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang fungsinya tidak serasi bagi kehiduan.
Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah, antara lain perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regress ( kemunduran ) bukan progress ( kemajuan ) perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan  melalui revolusi berlangsung cepat dan di luar kendali manusia.
3. Penyebaran Kebudayaan
Penyebaran kebudayaan atau difusi adalah proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari satu kelompok ke kelompok lain atau suatu masyarakat ke masyarakat lain.
Dalam hal penyebaran kebudayaan, seorang sejarawan Arnold J. Toynbee merumuskan beberapa dalil tentang radiasi kebudayaan sebagai berikut
Pertama, aspek atau unsur budaya selalu masuk tidak secara keseluruhan, melainkan individual.
Kedua kekuatan menembus suatu budaya berbanding terbalik denga nilainya.
Ketiga jika satu unsur budaya masuk maka akan menarik unsur budaya lain.
Keempat, aspek atau unsur budaya yang di tanah asalnya tidak berbahaya, bisa menjadi berbahaya bagi masyarakat yang didatangi.



















BAB III
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK 
INDIVIDU DAN SOSIAL
A. Hakikat  Manusia sebagai makhluk individu dan sosial
1. Manusia sebagai makhluk individu.
Individu berasal dari bahsa latin individumm yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dipakai untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata  individu bukan berarti manusia secara keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas.
Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri. Ia memiliki sifat, watak, keinginan, kebutuhan dan cita-cita  yang berbeda satu sama lainnya.
Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa factor.
a. Pandangan navistik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata ditentukan atas dasar factor dari dalam individu sendiri seperti bakat dan potensi.
b. Pandangan empiristik menyatakan bhawa pertumbuhan idnividu semata-mata didasarkan atas factor lingkungan.
c. Pandangan konvergensi yang menyatakan bahwa pertumbuhan individu dipengaruhi oleh factor diri individu dan lingkungan.
2. Manusia sebagai makhluk sosial
Sejak manusia dilahirkan ia membutuhkan pergaulan dengan orang lain terutama kebutuhan makan dan minum. Pada usia bayi, ia sudah menjalin hubngan terutama dengan ayah dan ibu, dalam bentuk gerakan, senyuman, dan kata-kata. Pada usia 4 tahun ia mulai berhubungan dengan teman-teman  sebaya dan melakukan kontak sosial. Pada usia selanjutnya ia terikat dengan norma-norma pergaulan dengan lingkungan yang semakin luas.
Jadi. Menurut kodratnya manusia dimana pun dan zaman apapun selalu hidup bersama, hidup berkelompok.
Aristoteles menyatakan dalam ajarannya, bahwa manusia adalah zoon politicon aritnya baha manusia itu sebagai makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dalam masyarakat.
Adapun yang menyebabkan manusia selalu bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya.
a. Hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum
b. Hasrat untuk membela diri
c. Hasrat untuk mengadakan keturunan.
Sejak manusia dilahirkan, ia mempunyai dua keinginan pokok yaitu
a. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya
b. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
B. Peranan manusia sebagai makluk individu dan sosial
1. Peranan manusia sebagai makhluk individu.
Sebagai individu manusia memiliki harkat dan martabat yang mulia. Setiap anusia dilahirkan sama dengan harkat dan martabat yang sama pula.
Manusia sebagai makhluk individu berupaya merealisasikan segenap potensi dirinya, baik potensi jasmani maupun potensi rohani.
Sebagai makhluk individu, manusia berusahan memenuhi kepentingan atau mengejar kebahagiaan sendiri. Motif tindakannya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang meliputi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Dengan uraian tersebut. Manusia sebagai makhluk individu berperan untuk mewujudkan hal-hal tersebut.
2. Peranan manusia sebagai makhluk sosial
Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Artinya, manusia akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain. Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia membutuhkan norma-norma pengaturannya. Terdapat norma-norma sosial sebagai patokan untuk bertingkah laku bagi manusia di kelompoknya. Norma-noram tersebut ialah
a. Norma agam atau religi
b. Norma kesusilaan atau moral
c. Norma kesopanan atau adat
d. norma hukum
selain itu norma dapat dibedakan pula menjadi empat macam berdasarkan kekuatan berlakunya di masarakat.  Keempat norma tersebut adalah.
a. Cara (Usage)
b. Kebiasan ( Folkways )
c. Tata Kelakuan ( Mores )
d. Adat istiadat ( custom )
Berdasarkan hal diatas, maka manusia sebagai makhluk sosial memiliki implikasi-implikasi sebagai berikut
a. Kesadaran akan “ Ketidakberdayaan” manusia bila seorang diri.
b. Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain
c. Penghargaan akan hak-hak orang lain
d. Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.
Keberadaan sebagai makhluk sosial menjadikan manusia melakukan peran-peran sebagai berikut
a. Melakukan interaksi dengan manusia atau kelompok
b. Membentuk kelompok-kelompok sosial
c. Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok.
C. Dinamika Interaksi sosial
Interkasi sosial merupakan factor utama dalam kehidupan sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang mempunyai hubungan timbal balik antar individu, antar kelompok manusia maupun antara orang dengan kelompok manusia
Ciri-ciri sebuah interaksi sosial adalah sebagai berikut
1. Pelakunya lebih dari satu orang
2. Adanya komunikasi antarpelaku melalui kontak sosial
3. Mempunyai maksud dan tujuan, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku
4. Ada dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.
Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan komunikasi.
Kontak sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk yaitu
1.  Kontak antar individu
2. Kontak antarindividu dengan suatu kelompok
3. Kontak antar kelompok dengan kelompok lain
Komunikasi adalah proses memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah atau sikap, atau perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut.
Berlangsungnya interaksi sosial didasarkan atas pelbagai factor antara lain factor imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, motivasi dan empati.
D. Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat
1. Pandangan individualisme
Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan individulah yang harus diutamakan. Kesejahteraan individu merupakan nilai kebaikan yang tetinggi yang harus diperjuangkan melalui persamaan dan kebebasan. Jadi yang menjadi sentral individualism adalah kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya.
2. Pandangan Sosialisme
Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pandangan sosialisme bertolak belakang dengan pandangan individualisme.
Sosialisme mementing masyarakat secara keseluruhan. Bahwa kepentingan masyarakatlah yang utama, bukan individu. Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasan individu atas hak milik dan alat-alat produksi.














BAB IV
MANUSIA DAN PERADABAN
A. Hakikat Peradaban
Peradaban berasal dari kata adab yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhlak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Peradaban tidak alain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu tercemin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi..
Dari batasan pengertian diatas, maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasil kebudayaan seperti kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat, sopan santu, serta pergaulan.
B. Manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya fisik, sepreti barang, bangunan, dan benda-benda.
Manusia merupakan makhluk yang beradab sehingga mampu menghasilkan peradaban. Disamping itu, manusia sebagai makhluk sosial juga mampu menciptakan masyarakat yang beradab.
Adab artinya sopan. Manusia sebagi makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berakhlak dan berbudi pekerti yang luhur. Sopan, berakhlak, berbudi pekerti yang luhur, menunjuk pada perilaku manusia. orang yang beradab adalah orang yang berkesopanan, berakhlak dan berbudi pekerti luhur dalam dalam perilaku termauk pula dalam gagasan-gagasannya.
Manusia yang beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara cipta, rasa, dan karsa. Kaelan menyatakan manusia yang beradab adalah manusia yang mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia ( monopluralis secara optimal ).
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugerahi harkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Namun dalam perkembangannya manusia bisa jatuh dalam perilaku kebiadaban karena tidak mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta, rasa, dan karsa yang dimilikinya. Manusia tersebut melanggar hakikat kemanusiaannya sendiri.
Masyarakat adab memiliki padanan istilah yang dikenal dengan masyarakat madani atau masyarakat sipil. Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil society dari asal kata cociety civilis. Istilah masyarakat adab dikenal dengan kaa lain masyarakat sipil. Masyarakat warga atau masyarakat madani.
Oleh banyak kalangan istilah civil society dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan berbagai istilah
1. Civil Society diterjemahkan dengan istilah masyarakt sipil.
2. Civil Society diterjemahkan dengan istilah masyarakat beradab
3. Civil Society diterjemahkan sebagai masyarakat madani
4. berkaitan dengan nomor 3 civil society diartikan masyarakat kota.
5. Civil society diterjemahkan sebagai masyarakat warga atau  kewargaan
Dari makna-makna tersebut dapat dinyatakan masyarakat teratur. Dengan kata lain masyarakat madani secara etimologis dapat dinyatakan sebagai masyarakat yang teratur dan beradab.
C. Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban dalam Kehidupan Sosial
Ada dua produk revolusioner hasil dari akal manusia dan zaman prasejarah
1. Penemuan roda untuk transportasi
2. Bahasa
Mengenai masa prasejarah ini ada dua pendekatan untuk membagi zaman pra sejarah, yaitu
1. Pendekatan berdasarkan hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua, zaman batu tengah/ madya dan zaman batu baru
2. Pendekatan model sosial ekonomi atau mata pencaharian hidup
Sejarah kebudayaan di Indonesia R. Soekmono membagi menjadi empat masa yaitu
1. Zaman pra sejarah
2. Zaman Purba
3. Zaman Madya
4. Zaman baru/modern
Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.
D. Dinamika Peradaban Global
Menurut Arnold Y. Toynbee seorang sejarawan asal inggris, lahirnya peradaban itu diuraikan dengan teori challenge and respons. Perabdana itu  lahir sebagai respon manusia yang dengan segenap upaya dan akalnya menghadapi, menaklukkan dan mengolah alam sebagai tantangan guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya.
Alfin Toffler menganalisis gejala-gejala perubahan dan pembaharuan peradaban masyarakat akibat majunya ilmu dan teknologi. Ia menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban umat manusia sampai saat ini telah mengalami tiga gelombang yaitu
a. Gelombang I, peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM- 1500 M
b. Gelombang II, Peradaban teknologi industry berlangsung 1500 SM-1970 M
c. Gelombang III, peradaban informasi berlangsung mulai 1970-sekarang.
Setiap gelombang peradaban tersebut dikuasai oleh tingkat teknologi yang digunakan.
John Naisbitt dalam bukunya Megatrends ( 1982 ) menyatakan globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh Negara-negara dunia perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antarnegara, terutama  Negara berkembang akan terpengaruh oeh kemajuan di Negara-negara maju. Perubahan-perubahan tersebut ialah
a. Perubahan dari masyarakat industry  kemasyarakat informasi
b. Perubahan dari teknologi canggi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih
c. perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia
d. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang
e. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi
f. perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri
g. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori
h. Perubahan dari system hierarki ke jaringan kerja
i. Perubahan dari utara ke selatan
j. Perubahan dari satu diantara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan
Naisbitt dan Patricia Aburdance ( 1990 ) kembali mengemukakan lagi adanya sepuluh macam perubahan di erga global yaitu
a. Abad biologi
b. Bangunnya sosialisme pasar bebas
c. Cara hidup global dan nasionalisme budaya
d. Dasawarsa kepemimpinan wanita
e. Kebangkitan agama dan millennium baru
f. Kebangkitan dalam kesenian
g. Kemenangan individu
h. Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990-an
i. Berkembangnya wilaya pasifik
j. Privatisasi/ swastanisasi atas negara kesejahteraan
E. Problematika peradaban global pada kehidupan manusia.
Kata globalisaai diambil dari kata global yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan kecuali secara definisi kerja sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya.
Globalisasi digerakan oleh kemajuan yang pesat dalam teknologi transportasi dan informasi komunikasi. Ada bebraca ciri yang menandakan berkembangan fenomena globalisasi di dunia
a)      Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar Negara menunjukkan keterkaitan antar manusia di seluruh dunia.
b)      Perkembangan barang-barang seperti telpon genggam, televisi, satelit dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme, memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
c)      Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaru perusahan multinasional dan dominasi organisasi semacam WTO
d)     Peningkatan interaksi cultural melalui perkembangan media massa terutama telvisi, film, music, serta transmisi berita dan olahraga
e)      Meningkatkan masalah bersama
1. Pengaruh Globalisasi
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideology dan politik adalah akan semakin menguatnya pengaruh ideology liberal dalam perpolitikan Negara-negara berkembang yang ditandai oleh menguatnya ide kebebasan dan demokrasi.
2. Efek Globalisasi bagi Indonesia
a)      Adapun aspek positif dari globalisasi antara lain sebagai berikut
b)      Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi
c)      Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk berhubungan dengan manusia lain.
d)     Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan efisiensi
Aspek negatif globalisasi antara lain sebagai berikut
a)      Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu bangsa dan identitas suatu bangsa
b)      Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang makin besar
c)      Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan individual yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat
d)     Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesing berteknologi tinggi.
Globalisasi dapat dilihat dari dua sisi, pertama sebagai ancaman dan yang kedua sebagai peluang.
3. Sikap terhadap globalisasi
a)      Bangsa-bangsa di dunia memberi respons atau tanggapan yang dapat dikategorikan
b)      Sebagian bangsa  menyambut positif globalisasi karena dianggap sebagai jalan keluar baru untuk perbaikan nasib umat manusia.
c)      Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai bentuk baru penjajahan melalui cara-cara baru yang bersifat transnasional di bidang politik, ekonomi, dan budaya
d)     Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis terhadap akibat terhadap akibat negatif globalisasi





BAB V
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESETARAAN
A. Hakikat keragaman dan kesetaraan manusia
1. Makna keragaman manusia
Keragaman berasal dari kata ragam. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, ragam berarti (1 ) sikap tingkah laku, cara ( 2 ) macam, jenis ( 3 ) music, lagu, langgam ( 4 ) warna corak, (5 ) laras ( tata  bahasa )
Keragaman manusia bukan berarti manusia itu bermacam-macam atau berjenis-jenis seperti halnya binatang dan tumbuhan. Manusia sebagai makhluk Tuhan tetaplah berjenis satu. Perbedaan itu karena  manusia adalah makhluk individu yang setiap individu memilik ciri-ciri khas tersendiri.
2. Makna kesetaraan manusia
Kesteraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan yang sama itu bersumber dari pandangan bahwa semua manusia tanpa dibedakan adalah diciptakan dengan kedudukan  yang sama.
B. Kemajemukan Dalam Dinamika Sosial Budaya
Keragaman yang terdapat dalam kehidupan sosial manusia melahirkan masyarakat majemuk. Majemuk berarti banyak ragam, beraneka, berjenis-jenis.
Secara horizontal masyarakat majemuk. Dikelompokkan berdasarkan
1. Etnik dan rasa tau asal usul keturunan
2. Bahasa daerah
3. Adat istiadat atau perilaku
4. Agama
5. Pakaian, makanan dan budaya material lainnya
Secara vertical masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan
1. Penghasilan atau ekonomi
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Kedudukan sosial politik
1. Ras
Kata ras berasal dari bahasa prancis dan italia yaitu razza.  Berdasarkan kelompok karakteristik biologis pada umumnya manusia dikelompokkandalam berbagai ras.
Ciri-ciri yang menjadi identitas dariras bersifat objektif atau somatik
2. Etnik atau suku bangsa
Koentjaraningrat menyatkan suku bangsa sebagai kelompok sosialatau kesatuan hidup yang memiliki interaksi yang ada karena kontinuitas dan rasa identitas  yang mempersatukan semua anggotanya serta memiliki system kepemimpinan sendiri.
F. Baart menyatakan etnika adalah suatu kelompok yang sbeagian besar secara biologis mampu berkembang bak dan bertahan, mempunyai nilai budaya sama dan sadar akan kebersamaan dalam situasi bentuk budaya, membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri.
C. Kemajemukan dan kesetaraan sebagai kekayaan sosial budaya Bangsa
1. Kemajemukan sebagai kekayaan bangsa Indonesia
Keragaman etnik di Indonesia menjadikan Indonesia sebagai Negara yang paling heterogen di dunia, selain india.
Etnik atau suku merupakan identitas sosial budaya seseorang.
Kemajemukan aalah karakteristik sosial budaya Indonesia, selain kemajemukan karakteristik Indonesia yang lain sebagai berikut.
a. Jumlah penduduk yang besar
b. Wilayah yang luas
c. Posisi silang
d. Kekayaan alam dan daerah tropis
e. Jumlah pulau yang banyak
f. Persebaran pulau
2. Kesetaraan sebagai warga bangsa Indonesia
Kesetaran atau kesederajatan menunjuk pada adanya persamaan kedudukan, hak, dan kewajiban sebagai manusia. sebagai warga Negara Indonesia maka manusia Indonesia adalah setara atau sederajat dalam arti setiap warga Negara memiliki persamaan kedudukan, hak, kewajiban, sebagai warga bangsa Negara Indonesia
D. Problematika keragaman dan kesetaraan serta solusinya dalam kehidupan
1. Problema keragaman serta solusinya dalam kehidupan
Keragaman adalah modal tetapi sekaligus potensi konflik. Keragaman budaya  daerah memang memperkaya khazanah budaya dan menjadi modal yang berharga untuk membangun Indonesia yang multicultural. Namun, kondisi aneka budaya itu sangat berpotensi memecah belah dan menjadi lahan subur bagi konflik dan kecemburuan sosial.
Etnosentrisme atau sikap etnosentris diartikan sebagai suatu kecenderungan yang melihat nilai atau norma kebudayaannya sendiri sebagai sesuatu yang mutlak serta menggunakannya sebagai tolok ukur kebudayaan lain. Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk menetapkan norma dan nilai budaya orang lain dengan standar budayanya sendiri.
2. Problem kesetraan serta solusinya dalam kehidupan
Kesetaraan atau kesederajatan bermakna adanya persamaan kedudukan manusia. kesederajatan adalah suatu sikap untuk mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban. Indicator kesederajatan adalah sebagai berikut
a. Adanya persamaan derajat dilihatdari agama, suku bangsa, ras gender, dan golongan.
b. Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan dan kehidupan yang layak
c. Adanya persamaan kewajiban sebgai hamba Tuhan, individu dan anggota masyarakat.
BAB VI
MANUSIA, NILAI, MORAL
DAN HUKUM

A. Hakikat fungsi dan perwujudan nilai, moral, dan hukum
1. Hakikat nilai dan moral
Istilah nilai menurut Kamus Poerwodarmint diartikan sbb.
a. Harga dalam arti taksiran
b. Hara sesuatu
c. Angka, Skor
d. Kadar, mutu
e. Sifat- sifat atau hal penting bagi kemanusiaan
Beberapa pendapat tentang pengertian nilai dapat diuraikan sebagai berikut
a. Menurut Bambang Daroeso, nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu yang menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang
b. Menurut Darji Darmodiharjo adalah kualita atau keadaan yang bermanfaat bagi manusia baik lahir ataupun batin
Sesuatu dianggap bernilai apabila sesuatu itu memiliki sifat sebagai berikut
a. Menyenangkan
b. Berguna
c. Memuaskan
d. Menguntukan
e. Menarik
f. Keyakinan
ada dua pendapat mengenai nilai. Pendapat pertama bahwa nilai itu objektif sedangkan pendapat kedua nilai itu subjektif.
Nilai menjadikan manusia terdorong untuk melakukan tindakan agar harapan itu terwujud dalam kehidupannya.
Prof. Drs. Notonegoro, S.H.  menyatakan ada tiga macam nilai
a. Nilai materiil
b. Nilai vital
c. Nilai kerohanian
Moral berasal dari kata bahsa latin mores yang berarti adat kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia kata moral berarti akhlak atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup.
Kata moral ini dalam bahasa yunani sama dengan ethos yang menjadi etika. Secara etimologis, etika adalah ajaran tentang baik buruk, yang diterima masyarakat umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban
Dalam filsafat nilai secara sederhana dibedakan menjadi tiga jenis
a. Nilai logika
b. Nilai etika
c. Nilai estetika
2. Norma sebagai perwujudan dari nilai
Norma atau kaidah adalah ketentuan-ketentuan yang menjadi pedomandan panduan dalam bertingkah laku di kehidupan masyarakat. Norma berisi anjuran untuk berbuat baik dan larangan untuk berbuat buruk dalam bertindak sehingga kehidupan ini menjadi lebih baik.


Norma-norma yang berlaku di masyarakat ada empat macam, yakni sebagai berikut
a)      Norma agama
b)      Norma moral
c)      Norma kesopanan
d)     Norma hukum
Norma yang berkaitan dengan aspek kehidupan pribadi yaitu
a)      norma agama
b)      norma kesusilaan/moral
Norma yang berkaitan dengan aspek kehidupan antar pribadi yaitu
a)      norma Adat/kesopanan
b)      Norma hukum
3. Hukum sebagai norma
Perbedaan norma hukum dengan norma lainnya adalah
1)      Norma hukum datangnya dari luar diri kita sendiri
2)      Norma hukum dilekati sanksi pidana atua pemaksa secarafisik
3)      Sanksi pidana atau sanksi pemaksa dilaksanakan oleh apar Negara.
Norma hukum dibutuhkan karena dua hal yaitu
1)      Karena bentuk sanksi dari ketig norma belum cukup memuaskan dan efektif untuk melindungi keteraturan dan ketertiban masyarakat
2)      Masih ada perilaku lain yang perlu diatur



B. Keadilan, ketertiban, dan kesejahteraan
1. Makna keadilan
a)      Menurut KBBI kadila nberarti sifat perbuatan yang adil
b)      Menurut W.J.S. Poerwodarminto keadilan berarti tidak berat sebelah sepatutnya tidak sewenang-wenang
c)      Menurut Frans magnis Suseno dalam bukuan manyatakan bahwa keadila nsebagai suatu keadan dimana semua orang dalam situasi yang sama diperlakukan sama
2. Fungsi dan tujuan hukum dalam masyarakat
Ada empat fungsi hukum dalam masyarakat yaitu
a)      Sebagai alat pengatur tertib hubungan masyarakat
b)      Sebagai saran untuk mewujudkan keadilan sosial
c)      Sebagai penggerak pembangunan
d)     Fungsi kritis hukum
C. Problematika nilai moral dan hukum dalam masyarakat
1. Pelanggaran etik
Kebutuhan akan norma etik oleh manusia diwujudkan dengan membuat serangkaian norma etik untuk suatu kegiatan atau profesi. Rangkaian norma-noram yang terhimpun ini biasa disebut kode etik. Kode etik merupakan bentuk aturan tertulis yang secara sistimatik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada.
2. Pelanggaran hukum
Hukum berisi perintah dan larangan. Hukum memberitahukan kepada kita man perubatan yang bertentangan dengan hukum yang bila dilakukan akan mendapat ancaman berupa sanksi hukum. Terhadap perbuatan yang bertentangan dengan hukum saja dianggap melanggar hukum sehingga mendapa ancaman hukuman.

BAB VII
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI
DAN SENI

A. Hakikat dan makna sains, teknologi dan seni bagi manusia
Secara etimologis kata sains sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu scire yang berarti mengetahui atau belajar
Dalam pemikiran barat sains memiliki tiga karakteristik pokok yang bersifat objektif, netral, serta bebas nilai. Selanjutnya menurut para ahli tersebut bahwa sain adlaah satu-satunya yang dapat membedakan antara fakt dan bukan fakta sedangkan pertimbangan nilai-nilai menurut mereka bukanlah wewenang sains.
Jadi dalam pengertian tersebut bahwa fakta itu jelas bergantung pada jiwa mereka dalam memilih pertanyaan yang diformulasikan dan yang tergabung dalam aksioma serta pemilihan aksioma tadi.
Sedangkan berbicara teknologi, istilah teknologi sendiri sebenarnya sudah mengandung pengretian sains dan tekni atau enginerring.  Sebab produk-produk teknologi tidaklah mudah mungkin ada tanpa didasari adanya sains. Sementara itu dalam sudut pandang budaya, teknologi  merupakan salah satu unsur buday sebagai hasil penerapan praktis dari sains.
Seni berasal dari bahasa latin, yaitu ars yang berarti kemahiran. Secara etimologis seni ( art ) diformulasikan sebagai suatu kemahiran dalam membuat barang atau mengerjaka nsesuatu. Pengertian seni merupakan kebalikan dari alam, yaitu sebagai hasil campur tangan ( sentuhan ) manusia. seni meupakan pengolahan budi manusia secara tekun untuk mengubah suatu bendab agi kepentingan rohani dan jasmani manusia. seni merupakan eskpresi jiwa seseorang yang hasil ekspresi tersebut  berkembang menjadi bagian diri budaya manusia. seni dan keindahan yang tercipta merupakan dua sisi yang tidak bisa dipisiahkan/
Jadi seni diartikan sebagai kegiatan manusia yaitu proses kegiatan manusia dalam menciptakan benda-benda yang bernilai estetik.

B. Dampak penyalahgunaan IPTEKS  pada kehidpan
Perkembangan iptek yng demikian pesat mampu menciptakan perubahan-perubahan yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat khususnya elemen-elemen sbb
a)      Perubahan di bidang intelektual
b)      Perubahan dalam organisasi yang mengarah pada kehidupan politik
c)      Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungannya
d)     Perubahan di bidang industry dan kemampuan di medan perang.
Keempat persoalan diatas kini secara langsung telah menyentuh sendi-sendi  kehidupan manusia yang menuntut keterlibatan semua pihak, yang pada akhirnya ikut menentukan pula kelangsungan hidup manusia di muka bumi ini.
B. Problematika pemanfaatan IPTEKS di Indonesia
Pengembangan ilmu pengetahuan berjalan aktif di segala bidang yaitu kesehatan, pertanian, ilmu ekonomi, ilmu sosial. Ilmu pengetahuan alam dsbnya. Akan tetapi jika diamati lebih teliti ada empat bidang ilmu pengetahuan yang akan menentukan masa depan dunia, yaitu material, energy, mikroelektronik, dan bioteknologi dari bidang-bidang tersebut menghasilkan pula empat macam teknologi yaitu, teknologi bahan, teknologi energy, teknologi mikroelektornika dan teknologi hayati.








BAB VIII
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
A. Hakikat dan makna lingkungan bagi manusia
Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil ( Elly M. Setiadi, 2006 ). Lingkungan hidup adlaah kesatuan ruang dengan semua benda dan perilakunya.
Lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan dari ekosistem atau system ekologi. Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup dengan berbagai benda mati yang membentuk sistem. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu sistem kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Manusia adalah bagian dari ekosistem.
Komponen lingkungan terdiri dari factor abiotik ( tanah, air, udara, cuaca, suhu ) dan factor biotic ( tumbuhan, hewan, dan manusia ).
Lingkungan dapat pula berbentuk fisik dan nonfisik. Lingkungan alam dan buatan adalah lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan non fisik adalah lingkungan sosial budaya dimana manusia itu berada. Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, yakni interaksi sosial antara berbagai  kelompok beserta pranatanya dengan symbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem dan tata ruang atau peruntukan ruang
Arti penting lingkungan bagi manusia adalah sebagai berikut
a. Lingkungan merupakn tempat hidup manusia
b. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia
c. Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya
d. Lingkungan member tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
e. Manusia memperbaiki, mengubah bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidup.
B. Kualitas lingkungan dan penduduk terhadap kesejahteraan
1. Hubungan lingkungan dengan kesejahteraan
Lingkungan memberi makna penting bagi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan hidup memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.
Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia dalah bagaimana manusia melakukan berabagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatnya kesejahteraan.
2. Hubungaan penduduk dengan lingkungan dan kesejahteraan
Perubahan lingkungan sebagai akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan dampak negatif, yaitu kerusakan lingkungan hidup, kerusakan lingkungan hidup tidak hanya meniadakan daya dukung lingkungan itu sendiri, tetapi juga memberi risiko bagi kehidupan manusia.
Beberapa problem lingkungan hidup antara lain
1)      Pencemaran lingkungan
2)      Masalah kehutanan
3)      Erosi
4)      Tanah longsor
5)      Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca
6)      Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk
Pertumbuhan penduduk juga berpengaruh terhadap tingkat konsumsi penduduk. Penduduk yang besar jelas membutuhkan konsumsi dalam jumlah yang besar pula. Keterbelakangan dan kemiskinan ibaratnya adalah saudara kembar.

C. Problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat
1. Interaksi daam lingkungan sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan timbal balik antara perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia dalam bentuk akomodasi  kerja sama persaingan dan pertikaian
2. Pranata dan lingkungan sosial
Pranata sosial menunjuk pada sistem pola-pola resmi yang dianut suatu warga masyarakat dalam berinteraksi. Pranata adala suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola mantap guna memnuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat.
Beberapa ragam pranata tersebut sebaga berikut ( Koentjaraningrat, 1996)
a)      Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan
b)      Pranata-pranata ekonomi
c)      Pranata-pranata pendidikan
d)     Pranata-pranata ilmiah
e)      Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan dan seni
f)       Pranata-pranta keagamaan sebagai kebuhtan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib.
g)      Pranata-pranata untuk menjaga dan mengatur  kekuasasn didalam masyarakat
h)      Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan  hidup
D. Isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa
1. Isu tentang lingkungan
a)      Kekurangan pangan
b)      Kekurangan sumber air bersih
c)      Polusi atau pencemaran
d)     Perubahan iklim
2. Isu tentang kemanusiaan
a)      Kemiskinan
b)      Konflik atau perang

c)      Wabah penyakit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar