Minggu, 02 Maret 2014

PERMULAAN KEHIDUPAN KRISTEN

Sasaran kita sekarang ialah membahas tanggapan manusia terhadap apa yang telah Allah perbuat bagi manusia
Tanggapan ini mempunyai dua aspek :
1.      Berhubungan dengan manusia sebagai pribadi
2.      Manusia yang bersekutu
Bagian tentang kehidupan Kristen ini akan dibagi menjadi lima bab yaitu
1.      Tahap-tahap awal ( Pertobatan, iman, pengampunan)
2.      Anugerah, ( sarana-sarana , pemilihan, predistinasi, ketekunan
3.      Hidup baru dalam Kristus ( wawasan kemanusiaan baru )
4.      Pengudusan
5.      Hukum
1. Kitab-kitab Injil Sinoptik
a. Pertobatan       
Dalam semua kitab injil sinoptik pelayanan Yesus disajikan sebagai suatu kelanjutan dari misi Yohanes pembaptis. Dalam memperkenalkan misi Yesus, Yohanes menyerukan kepada orang banyak agar “ bertobat” dan seruan ini diulangi oleh Yesus pada permulaan pelayanan-Nya. ( Mrk 1 : 14 dst; Mat 4 : 17 )
Tentang pertobatan pandangan Yesus berbeda dengan pandangan Yahudi, orang Yahudi menghubungkan pertobatan dengan taurat, sehingga berarti mendobrak ketidaktaatan seraya menganut ketaatan, sementara pandangan Yesus sama sekali lain, menurut Yesus pertobatan mencakup suatu perubahan arah yang radikal, bukan hanya dalam perilaku melainkan juga dalam pemikiran.
Yohanes Pembaptis menghubungkan baptisan yang dilakukannya dengan pertobatan      ( Mat 3 : 1  dst, Mrk 1 : 4; Luk 3 : 3 ).
Ketika Yesus mengutus keduabelas murid-Nya mereka menyampaikan amanat pertobatan yang sama ( Mrk 6 : 22 ).
Yesus menyatakan bahwa Ia datang bukan memanggil orang yang benar, tetapi orang yang berdosa, supaya mereka bertobat ( Luk 5 : 32 )
Ia memperingatkan pendengar-Nya bahwa kalau mereka tidak bertobat maka akan mengalami nasib yang sama dengan orang-orang Galilea yang disembelih Pilatus dan orang-orang mati tertimpa menara dekat siloam ( Luk 13 : 1 dst ).
Dalam perumpamaan-perumpamaan pada Lukas 15 peristiwa pertobatan merupakan sukacita di sorga ( Luk 15 ; 7,10 ).
Orang kaya dan Lazarus yang miskin, bahwa manusia akan bertobat sekiranya seseorang dari antara orang mati datang meyakinkan dia ( Lukas 16 : 30 ).
Tuntutan Yesus bahwa murid-murid-Nya harus bersedia mengampuni setiap kali seseorang yang menyesali kesalahannya ( Luk 17 : 1-4 ).
Dalam amanat terakhir Yesus, berita pertobatan dan pengampunan dosa haruslah disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem ( Luk 24: 46-47).
Dari bukti diatas, jelas bahwa pertobatan dianggap sebagai suatu prasayarat hakiki bagi mereka yang ingin menjadi pengikut-pengikut Yesus, dan merupakan suatu kewajiban bagi seluruh orang. Sebelum seseorang bertobat, ia tidak akan menyadari jika ia membutuhkan keselamatan.
Ada dua aspek dari pertobatan, yaitu berbalik menjauhi dosa, lalu berpaling kepada Allah.
b. Iman
Dalam semua bagian PB tempat utama diberi kepada iman, atau kepada tindakan percaya, penggunaan kata “ Iman” yang khas Kristen, yaitu dengan pengertian “menyerahkan diri kepada Kristus”
Iman dilihat-Nya sebagai alat untuk melihat hal-hal yang tidak mungkin ( Mrk 9 : 23 ). Misi Yesus didasarkan pada keyakinan bahwa apa yang Allah harapkan dari manusia adalah tidak mungkin terwujud melalui upaya manusia, tetapi dapat mungkin bila iman menghubungkan manusia dengan rencana penebusan ilahi, ajran mengenai hal-hal yang “ tidak mungkin” ini hanya bisa terpahami bila kita mengerti bahwa ia berpusat pada tokoh yang dikenal “ Yesus Kristus” di dalam Kristuslah Allah melakukan hal-hal yang tidak mungkin.
Pengampunan
Dosa yang merupakan hal penghalang bagi manusia dalam persekutuannya dengan Allah adalah hal yang cukup mendasar dalam ajaran PB tentang manusia. langkah-langkah awal kearah pemulihan persekutuannya dengan Allah harus memberi tempat pada pengampunan dosa.
Menurut Yesus sendiri, Ia sebagai Anak Manusia mempunyai hak untuk mengampuni dosa, walaupun ini dianggap orang yahudi hanya hak Allah ( mrk 2 : 10 ).
1.      Kesimpulan pengajaran Sinoptik tentang pengampunan dalam empat pernyataan pokok 1. Tersirat kesediaan Allah untuk mengampuni, walaupun lebih banyak diakatakan tentang tugas manusia untuk saling mengampuni
2.      Dipandang bahwa pertobatan mendahului pengampunan dan pengampunan itu harus dibarengi dengan semangat mengampuni.
3.      Terdapat hubungan antara karya Kristus dan pengampunan walaupun hanya sekali dikatakan bahwa kematian Kristus terjadi demi pengampunan dosa.
4.      Pengampunan kelihatan selalu berhubungan dengan dosa, atau dosa-dosa, atau hutang bukan kepada pembaharuan walaupun banyak yang terakhir ini berasal daripadanya.
2. Tulisan-tulisan Yohanes
a. Iman
Injil Yohanes lebih memperlihatkan tuntutan Yesus kepada murid-murid-Nya agar beriman kepada-Nya. Iman itu sama jenisya dengan iman kepada Allah. ( Yoh 14: 1; 14:10).
Hal memulai kehidupan Kristen kadang-kadang diungkapkan dalam istilah-istilah seperti menerima Dia ( Yoh 1 : 12) atau mendengar suara-Nya secara efektif ( yoh 5 : 24; 6: 45; 8: 43;12: 47;18: 37 ),  melihat Dia ( Yoh 6 : 40;12:45) belajar kenal akan Dia ( Yoh 14 : 7,9;17:23 ).
b. Pengampunan
Hanya ada satu pernyataan dalam Injil Yohanes tentang pengampunan ( yoh 20 : 22;20 : 23).
Surat I Yohanes menjelaskan bahwa pengampunan ilahi merupakan kebutuhan yang  terus menerus bagi orang percaya ( I Yohanes 1: 9).
c. Kelahiran Kembali
Ciri Khusus dari pengajaran dalam injil Yohanes berkenaan dengan kelahiran baru dalam Yohanes 3. Dalam arti rohani, maksud-Nya tidak segera dimengerti ( Yoh 3 : 4). Kelahiran “ baru” karya Roh Kudus ( Yoh 3 : 5 ).
Wawasan kelahiran baru pertama kali diisyaratkan dalam Yohanes 1 : 12;1: 13). Dan juga dalam surat 1 Yohanes ( 1 Yoh2: 29:3:9;4: 7;5: 4;5:18), kelahiran baru membuat orang mengenal Allah ( 1 Yoh 4 : 7), mengalahkan dunia melalui iman ( 1 Yoh 5:4).
Kelahiran baru disebut juga dalam tiga kitab yang lain dalam PB, yaitu dalam Titus 3 ; 5, 1 Ptr 1: 23,Ykabus 1: 18).
Tidak ada tempat dalam teologia PB bagi pandangan bahwa manusia dapat melahirkan kembali dirinya sendiri dengan cara mengembangkan kemampuannya yang terpendam.
3.Kisah Para Rasul
a. Pertobatan
Pada hari pentakosta “hati mereka sangat terharu” Petrus menasehati mereka agar “bertobat dan memberi diri dibaptis untuk pengampunan dosa” Kis 2: 38 hubungan pertobatan dengan pengampunan Kis 3: 19). Kis 5: 31 dalam Kisah 11: 18 Petrus menyatakan bahwa Allah telah mengaruniakan “ pertobatan yang memimpin kepada hidup”.
b.Iman
Dalam Kisah Para Rasul hal memperlihatkan iman sebagai berdampingan dengan pertobatan, persekutuan Kristen itu disebut “ semua orang yang telah menjadi percaya”           ( Yun, Hoi Pisteuontes, Kis 2 : 44 bnd 4: 4,32; 9:42; 11: 21; 14: 23). tentang objek iman, kadang-kadang itu disebut Tuhan Yesus Kristus atau Tuhan ( Kis 11 : 7;,14,23;23:16:31;19:4;20:21;24:24). kadang-kadang Firman yang diberitakan ( kis 4;4;17: 11-12) dan kadang-kadang tidak disebut ( Kis 4: 32: 19: 18). Seseorang “penuh iman” ( Kis 6: 5;11: 24). “Membuka pintu kepada iman” penerimaan orang-orang bukan Yahudi ke dalam persekutuan Kristen ( Kis 14 : 27).


c. Pengampunan
Hubungan antara iman dan pengampunan terdapat dalam Kisah 10 : 43 pengampunan sebagai penghapusan dosa terlihat sebagai suatu pengantar kepada “ waktu kelegaan” ( Kis 3 : 19). pengampunan datang melalui Yesus Kristus ( Kis 13 :38).
4. Paulus
a. Pertobatan
Dalam II Korintus 12 ; 21 Paulus prihatin bahwa beberapa warga Jemaat Korintus belum bertobat. dalam Roma 2 : 4 dia menantang pembaca-pembacanya untuk mengingat bahwa kemurahan Allah dimaksudkan untuk menuntun kepada pertobatan. pernyataan yang paling jelas tentang pertobatan muncul dalam II Korintus 7: 9-10.
Paulus memandang pertobatan sebagai syarat mutlak jika seseorang ingin hidup secara berkesinambungan dalam persekutuan umat yang ditebus.
b. Iman
Iman merupakan pusat pengalaman Paulus maupun teologinya. perolehan keselamatan baginya semata-mata dihasilkan “ oleh iman” kadang-kadang Paulus menggunakan istilah pistis dalam arti kesetiaan Allah ( Rm 3: 3; I Kor 1: 9; 2 Kor 1: 18; 2 Tim 2 ; 13. “ Ia yang memanggil kamu adalah setia, dan Ia juga akan menggenapinya” ( I Tes 5 : 24 ). berdasarkan kesetiaan Allah ini, dalam surat-surat penggembalaan terdapat ucapan-ucapan yang dapat dilukiskan sebagai “ benar dan patut diterima” ( I Tim  1: 15;3:1;4:9; 2 Tim 2: 11; Tit. 3: 8).
Berdasarkan latar belakang kesetiaan Allah inilah penggunaan kata pistis oleh paulus bagi iman manusia kepada Allah harus ditelaah.
Iman pada hakikatnya berarti menerima amanat Allah, yaitu tanggapan manusia kepada pemberitaan injil. ( I Kor. 1 : 21; ef 1 : 13). iman timbul dari pendengaran ddan pendengaran oleh firman Kristus ( Rm 10: 17 ). dan bukti adanya tanggapan berdasarkan iman terletak pada pengakuan dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan ( Rm 10 : 8 ).

c. Pengampunan
Kata benda afesis ( Pengampunan ). hanya dua kali muncul dalam surat Paulus dalam bentuk ucapan yang sejajar.
1.      Efesus 1 : 17 “ Didalam Dia dan oleh Darah-Nya kita beroleh penubsan yaitu pengampunan dosa.
2.      Kolose 1 : 4. Didalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa”.
5. Surat Ibrani
a. Pertobatan
Gagasan ini muncul tiga kali
       I.            Yang Pertama ditemukan dalam Ibrani 12 : 17 berhubungan dengan penolakan terhadap Esau yang walaupun ia bertobat tidak menemukan peluang untuk melakukannya ( secara harafiah, tidak ada tempat pertobatan. artinya bahwa Ia tidak mendapat kesempatan untuk membalikkan suasana yang telah diciptakan oleh dosanya sendiri.
    II.            Yang kedua, terdapat dalam Ibrani 6. Soal kemurtadan, pada Ibrani 6 : 1 para pembacanya dinasehati agar jangan meletakkan lagi “ dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia. ( bnd Ibr 9: 14).
 III.            Yang Ketiga  Ibrani 6 : 4, Merupakan pernyataan yang lebih sulit tentang pertobatan.
b. Iman
Penulis Ibrani memahami iman sebagai dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat ( Ibrani 11 ; 1 ).
Penulis menuliskan daftar perbuatan-perbuatan yang luar biasa dari orang-orang beriman, penulis mengakui bahwa tanpa kita orang-orang ini tak dapat sampai kepada kesempurnaan ( Ibr 11: 40 ). dan Yesus adalah perintis dan penyempurna iman kita ( Ibr 12 : 2 ).
Orang-orang Ibrani diimbau menjadi “ pencontoh mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah” ( Ibrani 6 : 12 ). Tema “ Mencontoh iman” ( Ibrani 13 : 7 ). Nasehat untuk berpegang teguh ( bnd Ibrani 3 : 6; 10: 23 ).
terdapat gambaran yang mencolok tentang akibat-akibat dari ketidak percayaan dalam ibrani 3 dan 4 ketidak percayaan menghalangi orang Israel masuk kedalam perhentian yang dijanjikan.
c. Pengampunan
Surat Ibrani ini memusatkan pada pendekatan manusia terhadap Allah.
Pengampunan  disebut dua kali ( Ibrani 9 : 22; 10 : 18 ).
       I.            Menghubungkan dosa dengan pencurahan darah, sistem kurban
    II.            Bahwa dimana dosa diampuni ( Seperti dalam PB, bnd Yer 31 : 33-34). Tidak diperlukan kurban apapun bagi dosa.
6. Surat-surat lain
Bukti dari surat-surat Yakobus, Yudas, dan Petrus akan dikelompokkan menjadi satu.
a. Pertobatan
Tema ini muncul dam II Ptr 3 : 9, yang menekankan kerinduan Allah bahwa semua orang akan mencapai pertobatan
Walaupun pertobatan tidak disebut Yakobus, namun ia memuji mereka yang membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat ( Yak 5 : 20 ). yang menyinggung soal pertobatan.
b. Iman
Yakobus mengakui bahwa para pembacanya “ beriman kepada Yesus Kristus, ( Yak 2 : 1 ), Perlu diuji ( Yak 1 : 3), meminta didalam iman jangan bimbang ( Yak 1: 6 ). Doa yang lahir dari iman dapat menghasilkan penyembuhan ( Yak 5 : 15 ).
Yakobus 2 ; 14-26. Karena menyorotkan perbedaan gagasan Yakobus dan Paulus tentang iman. banyak orang menganggap dua penulis tersebut bertentangan, karena Yakobus disangka mendasarkan keselamatan atas perbuatan dan bukan atas iman.
Jenis perbuatan yang diperbincangkan Yakobus ialah perbuatan yang berasal dari iman yang sejati. Kata kunci dalam nats ini adalah Yoh 2 : 24 .

c. Pengampunan
Dalam surat-surat ini hanya ada satu acuan khas kepada pengampunan, Yakobus 5 : 15.
Dalam I Ptr terdapat gagasan belas kasihan ( I Ptr 2 : 10 ), baik II Ptr maupun yudas tidak menyebut pengampunan ataupun belas kasihan, tetapi Yudas berbicara tentang kuasa Allah untuk membawa umat-Nya dengan tak bernoda dihadapan kemuliaan-Nya ( Yudas 1 : 24 ).
7. Kitab Wahyu
a. Pertobatan
Dalam kitab wahyu gagasan pertobatan muncul tak kurang dari sepuluh kali. Enam dari antaranya dalam pesan-pesan kepada jemaat-jemaat dalam Wahyu 2 dan 3 hany dua jemaat yang luput dari nasihat agar bertobat yaitu Smirna dan Filadelfia.
b. Iman
Iman kitab Wahyu kata pistis berarti “ Kesetiaan” Kristus sendirilah “ saksi yang setia” ( Why 1 : 4;3: 14). Ia disebut “ yang Setia dan yang benar”. ( Why 19 : 10 ). Firman-Nya seluruhnya tepat dan benar ( Why 21: 5; 22 : 6 ). Jemaat dinasehati agar setia ( Why 2 ; 10 ) atau digambarkan sebagai yang setia ( Why 2 : 13, Bnd 17 : 14 ). Ia dikaitkan dengan kasih ( Why 2 : 19 ), dan dengan ketabahan ( Why 13 : 10; 14: 12 ). Ia digambarkan sebagai Iman kepadaKu ( Why 2 : 13) dan Iman kepada Yesus ( Why 14 : 12 ).
c. Pengampunan
Wawasan ini tidak muncul dalam kitab Wahyu, tetapi boleh jadi tersirat dalam gagasan tentang jubah orang-orang kudus yang dicuci dalam darah Anak Domba ( Why 7: 14 ). Umat Allah pastilah mereka yang sudah. Dibebaskan dari dosa-dosa mereka ( Why 1 : 15).
Kitab ini lebih memantulkan tema penghakiman atas kejahatan daripada rencana Allah bagi manusia berdosa.




1 komentar: