Rabu, 20 Februari 2013

Filsafat Pendidikan


Pengertian filsafat pendidikan
Filsafat pendidikan merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara speisifik mengkaji hakikat ilmu pendidikan (pengetahuan ilmiah tentang pendidikan).
Ilmu berasal dari bahasa arab : “ Alima, ya’alamu’ilman yang berarti mengetahui, memahami dan mengerti benar-benar. Dalam bahasa inggris disebut Science, dari bahasa latin yang berasal dari kata scientia ( pengetahuan ) atau scire ( mengetahui). Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah episteme ( pengetahuan).
Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi  bawaan yang melekat pada dirinya, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang dianut, sehingga terjadi proses pendewasaan dan peningkatan kemampuannya dalam beradaptasi.
4. Pilar pendidikan:
1. learning to know (Belajar untuk tahu)
2. Learning to do ( belajar untuk berbuat sesuatu).
3. Learning to be ( belajar untuk menjadi sesuatu ) and
4. Learning to live together/with others (belajar untuk hidup bersama).
Perbedaan antara filsafat dan Ideologi
Filsafat
Ideologi
Sist. Berpikir
Sist. Kepercayaan
Berawal dari ragu
Berawal dari yakin
Landasan logika
Landasan mitos
Tujuan
Tujuan Kesjhtraan klompk
Individual
Kelompok

Filsafat, Ideologi dan agama
Dimensi keyakinan : Eskatologis




Dimensi Kritis:                                                                                    Dimensi Mitos
Pemikiran Ind,                                                                                                kolektif, bangsa          

Manfaat Filsafat bagi mahasiswa
Ø  Membiasakan diri untuk bersikap kritis
Ø  Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional
Ø  Opini dan argumentasi
Ø  Mengembangkan semangat toleransi dlm perbedaan pandangan (pluralitas).
Ø  Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah
Manfaat Ideologi Bagi Mahasiswa
Ø  Orientasi bernegara lebih jelas
Ø  Aspirasi politik
Ø  Memahami bentuk negara ideal
Ø  Memahami kepemimpinan ideal.
Perkembangan beberapa aliran filsafat yang menopang pendidikan
1. Materialisme
Herakleitos dan Parmenides
Herakleitos berpendapat bahwa  “api” adalah azas pertam yang merupakan dasar (arche) segala sesuatu yang ada, segala sesuatu bisa berubah menjadi abu. Api adalah lambang “perubahan” penyebab terdalam dari segala sesuatu adalah perubahan. Ada gerakan menjadi secara terus menerus. Tidak ada sesuatu yang kekal, definitif, dan sempurna.
Realitas sesungguhnya dalam keadaan mengalir, sedang mengalami perubahan, bergerak menjadi, yang disebut pantarei.
Parmenides: terkenal dengan bapak filsafat ada (Philospohy of to be).
ü  Realitas bukan yang berubah dan bergerak menjadi bermcam-macam tapi yang ada dan bersifat tetap.
ü  Konsekuensinya, yang ada itu tidak berawal dan tidak mengalami akhir
ü  Ada itu satu dan tidak mungkin terbagi-bagi.
ü  Kebenaran adalah segala sesuatu yang bersifat tetap.
ü  Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan akal karena bersifat tetap, dan bukan pengetahuan indera
ü  Parmenide merupakan pelatak dasar’ metafisika.
2. Idealisme: Socrates dan Palto
§  Plato adalah murid Socrates, dan pemikiran Socrates dikembangkan oleh Palto.
§  Socrates: berpendapat dunia sesungguhnya adalah dunia idea, dunia yang utuh dalam kesatuan yang bersifat tetap.
§  Semua benda yang ada termasuk manusia bersifat semu dan merupakan bayang-bayang semu dan merupakan bayang-bayang dari dunia idea, karena itu kebenaran.
§  Socrates menolak pemikiran kaum sofis yang mengaku sebagai pemilik
§  Manusia hanya mencintai kebijaksanaan dan kebijaksanaan hanya ada dalam dunia idea.
§  Ketidakmampuan manusia terjadi karena jiwa (akal) terpenjara dalam badan
§  Badan selalu diselimuti nafsu yang mengotori jiwa. Jiwa yang kotor mempengaruhi akal.
3. Realisme: Aristoteles
Pandangan Aristoteles bertentangan dengan plato (gurunya). Menurutnya dunia yang sesungguhnya adalah dunia real. Yaitu dunia konkretm yang bermacam-macam bersifat relatif dan berubah-ubah
Dunia idea adalah dunia abstrak yang terlepas dari pengalaman
Aristoteles dikenal sebagai bapak metafisika
Filosofinya memfokuskan pada persoalan yang ada di balik hal yang konkret dan berubah-ubah.
10 kategori yang lahir dari filosofi Aristoteles
§  Ada dalam ‘substansi’
§  Ada dalam kualitas”
§  Ada dalam kuantitas
§  Ada dalam relasi
§  Ada dalam aksi
§  Ada dalam passi
§  Ada dalam ruang
§  Ada dalam tempo
§  Ada dalam situs
§  Ada dalam habitus
4. Rasionalis : Rene Descartes
Pengetahuan yang benar bersumber dari dunia rasio. Rasio adalah realitas sesungguhnya.
Ungkapannya yang terkenal ‘cogito ergo sum’ ( i think therefore i am/ saya berpikir, sebab dari semua itu adalah saya).
Pengalaman inderawi hanya mampu mengenal dunia empirik (berdasarkan pengalaman) dan bukan kebenaran.
Substansi ( yang ada) hanya dapat dikenali oleh potensi rasio, sedang pengalaman empiris hanya mendapatkan kesan fenomenologis tanpa arti.
5. Empirisme : John Lock
Pengetahuan yang benar bersumber dari pengalaman empiris dan dunia konkret.
Realitas adalah ‘tabularasa’, bagaikan kertas putih yang perlu diisi dengan tinta yaitu pengalaman.
Semakin banyak pengalaman, semakin banyak pula kebenaran objektif yang didapat.
Kemampuan rasio hanya.....
6. Kritisisme: Immanuel Kant
Pengetahuan yang benar ada dalam dunia idea, yang merupakan kritik terhadap kemampuan akal pikiran dan pengalaman.
Sesuatu yang nampak, dapat dialami, dan dipikirkan, hanya gejalan bukan halnya sendiri dan buakan substansinya.
Secara fenomenologis pengetahuan yang bersumber
Menurut metodenya dibagi menjadi pengetahuan sintetik dan pengetahuan analitik
Kombinasi antara sumber dan metodenya melahirkan 4 jenis

1 komentar:

  1. Thanks ya bro.. buat ngerjakan tgas nih..
    kunjung balik ya http://babujur.com

    BalasHapus