KATA PENGANTAR
Komunikasi
menjadi bagian yang erat dalam kehidupan manusia. Sebagian besar kehidupan
manusia ini diisi dengan komunikasi, anggota keluarga, teman, tetangga,
sejawat, rekan kerja, anak didik di sekolah,
maupun diri sendiri dan berbagai manfaat lainnya.
Pada
kesempatan ini penulis akan membuat makalah tentang pentingnya komunikasi yang
efektif di sekolah. Yang mana komunikasi yang baik itu adalah salah satu kunci
keberhasilan lembaga sekolah tersebut.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Komunikasi
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh aktivitas manusia, identitas
manusia sebagai makhluk sosial mengharuskan manusia berhubungan dengan orang
lain dengan berbagai tujuan.
Salah
satu bidang ilmu belakangan bersentuhan dengan ilmu komunikasi adalah ilmu
Pendidikan. Ilmu Pendidikan berharap agar proses pembelajaran yang dilakukan
memberikan kontribusi yang konkret dalam meningkatkan kualitas Pendidikan. Oleh
karena itu penguasaaan komunikasi dengan baik demi sekolah akan memberikan
kontribusi secara nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan.
Di
Sekolah sangat dibutuhkan komunikasi yang saling melengkapi di antara kepala
sekolah, guru-guru, murid-murid, tata usaha, penjaga sekolah, dan juga orangtua
murid. Yang kesemuanya ini harus saling berkomunikasi agar tercapai peningkatan
kualitas pendidikan atau tujuan pendidikan khususnyya bagi siswa-siswi di
sekolah.
B. Pengertian Komunikasi
Kata “ Komunikasi” berasal dari kata latin “Cum”,
yaitu kata depan yang berarti dengan dan sama dengan, dan kata “ Unus” yaitu
kata bilangan yang berarti satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda “
Communio” dalam bahasa Inggris menjadi, “ Comunion”, yang berarti kebersamaan,
persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan.
Dan
dari kata itu dibuat kata kerja “ Comunicare” yang berarti membagi sesuatu dengan
seseorang. Memberikan sebagian kepada seseorang, tukar menukar, membicarakan
sesuatu dengan seseorang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar
pikiran, berhubungan, berteman.
C. Tujuan Komunikasi
Ada
beberapa tujuan komunikasi yang dilakukan di sekolah antara lain :
a.
Untuk Menyampaikan Informasi
Kepala
Sekolah sebagai sumber informasi di sekolah sangat dibutuhkan oleh guru-guru,
agar informasi yang disampaikan dapat terlaksana bagi pengembangan guru itu
sendiri dan juga bagi siswa-siswi.
Biasanya
informasi-informasi yang akan disampaikan oleh Kepala Sekolah biasanya
disampaikan dalam rapat-rapat kalau hal
itu berhubungan dengan kedinasan, bila ada perubahan-perubahan yang harus
dilakukan oleh guru dalam pengembangan pembelajaran. Tetapi bila hal itu
bersifat hanya pengumuman untuk pelaksanaan ujian semester, upacara peringatan
hari-hari besar dan lain sebagainya biasanya disampaikan dengan cara pengumuman
tertulis dan biasanya diinformasikan langsung kepada guru-guru agar semuanya
mengetahui dan melaksanakan. Dalam hal ini juga kepala sekolah menyampaikan
program-programnya, begitu juga guru-guru melaporkan program-program yang harus
dilaksanakan dalam satu tahun ajaran, dan semua program-program kepala sekolah
dan guru-guru dibukukan dan dimasukkan dalam KTSP Sekolah.
c. Menjalin Hubungan Persaudaraan
Karena
sekolah sudah menjadi bagian hidup sehari-hari antara kepala sekolah,
guru-guru, murid, tata usaha, dan penjaga, maka jalinan persaudaraan itu harus
senantiasa dijaga antara satu dengan yang lainnya dalam batas-batas saling
menghargai, saling menghormati, dan saling mendukung demi terciptanya
keharmonisan antara kepala sekolah dan bawahannya antar guru dan murid, demi pengembangan pendidikann dan tercapainya
tujuan visi dan misi sekolah.
Dari
beberapa tujuan komunikasi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi di
sekolah itu sangat besar peranannya atau manfaatnya dimana seseorang yang
menyampaikan pesan yaitu Kepala Sekolah kepada guru dan guru dapat melaksanakan
informasi itu kepada anak didik.
d. Tercapainya Tujuan Pendidikan
Dalam komunikasi guru menyampaikan
materi-materi pelajaran yang tujuannya agar tujuan pendidikan tercapai yaitu
meningkatkan pengetahuan siswa mengenai berbagai pengetahuan sehingga ia dapat
menguasainya dan menjadi siswa yang handal dalam bidangnya masing-masing.
BAB II
CARA BERKOMUNIKASI
A.
Cara Berkomunikasi Yang Efektif
Berkomunikasi
yang efektif di sekolah atau dalam dunia pendidikan sangat dibutuhkan demi
tercapainya informasi kepada si penerima informasi yaitu anak didik di sekolah,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik yaitu :
1). Dunia Pendidikan
membutuhkan pemahaman yang komperhensif, holistik mendasar dan sistematis tentang
pemanfaatan komunikasi dalam proses pembelajaran. Tanpa roh komunikasi yang
baik, pendidik akan kehilangan cara dan orientasi dalam membangun kualitas
output yang diharapkan. Dalam konteks ini, komunikasi pendidikan bisa
disejajarkan pentingnya dengan metodologi pengajaran, manajemen pendidikannya
yang terarah dan berkualitas. Oleh karenanya, hasil buruk penerimaan materi
oleh para siswa belum tentu karena guru atau dosennya yang kurang menguasai
materi, tetapi sangat mungkin justru karena metode komunikasi yang kurang baik
di depan para siswa.
2). Seorang guru yang
mengajar siswanya di kelas harus memikirkan bentuk komunikasi yang efektif agar
pesan yang disampaikan dapat tepat sasaran dan mencapai hasil optimal
sebagaimana diharapkan. Oleh karena itu guru dapat menggunakan bahasa ( Simbol
) yang sesederhana mungkin dan menghindari bahasa ilmiah yang sulit dipahami
dan juga kata-kata yang multitafsir. Dengan demikian para murid akan memperoleh
pemahaman sebagaimana yang dimaksud oleh guru.
Ada
beberapa hal yang dianggap penting berkaitan dengan signifikansi komunikasi
pendidikan yaitu :
Pertama : Kegagalan Komunikasi pendidikan atau
komunikasi instruksional yang sering terjadi di lapangan lebih banyak disebabkan oleh salah satu unsur
dalam komponen terjadinya proses pendidikan dan instruksional yang dalam
pandangan Psikologi kognitis disebut struktur kognisi seseorang, baik sebagai
komunikator maupun dalam perannya sebagai komunikan, tidak berfungsi
sebagaimana mestinya.
Kedua : Para guru sering tidak memahami beragam
pendekatan dalam pelaksanaan instruksionalnya, mereka sering tidak paham akan
dasar-dasar teori belajar yang sudah teruji secara ilmiah bisa meningkatkan
prestasi belajar jika digunakan secara tepat.
Ketiga
: Aspek-aspek psikologis, seperti
kemampuan dan atau kapasitas kecerdasan yang dimiliki oleh manusia, minat,
motivasi, perhatian, sensasi, persepsi, ingatan, retensi, faktor lupa,,
kemampuan mentransfer dan kemampuan kognitif, sering tidak mendapat perhatian
dalam komunikasi pendidikan. Hal ini di sebabkan berkurangnya optimasi proses
komunikasi yang sedang berlangsung. Akibatnya, hasil proses komunikasinya
menjadi tidak optimal, tidak sesuai tujuan-tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan, alias gagal.
Keempat : Model Komunikasi terbuka tampaknya lebih
cocok untuk diterapkan dalam kegiatan pendidikan, dimana sifat model komunikasi
terbuka ini antara lain adalah dialogis, persuasif, dan edukatif,
Kelima
: Dalam pandangan psikologi belajar
kognitif, proses komunikasi bisa berjalan dengan lancar dan mempunyai arti yang
jelas jika diantara informasi yang satu dan informasi yang lain terdapat kaitan
atau rangkaian yang terikat dalam struktur kognitif seseorang. Karenanya
belajar adalah proses perubahan dalam struktur kognitif orang yang
bersangkutan.
Keenam
: Guru sebagai pendidik jika ingin
menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya, diisyaratkan menggunakan logika
berpikir yang sama dengan logika berpikir yang dimiliki oleh pihak komunikan
belajar ( sasaran ). Dengan begitu pelaksanaan instruksionalnya akan berhasil
dengan baik. Jadi harus memperhatikan faktor-faktor dominan anak didik.
Ketujuh : Guru sering tidak memanfaatkan sumber-sumber
belajar yang tersedia di pusat sumber belajar bersama yang dikelola oleh
perpustakaan. Kita tahu bahwa hasil belajar selama ini semata-mata karena hasil
sampaian dari guru atau dosen, melainkan banyak juga dari sumber-sumber belajar
lain, seperti teman diskusi, media, buku, computer, dan internet yang tersedia
juga di perpustakaan.
Kedelapan
: Pemanfaatan Multimedia ini memang
belum banyak tersedia di sekolah-sekolah, tetapi di sekolah-sekolah yang ada di
kota-kota besar sudah ada oleh sebab itu penggunaan Multimedia instruksional
tampaknya akan menjadi suatu bagian dominan dalam dunia pendidikan.
Kesembilan : Menggunakan
beragam Pendekatan yang melibatkan keterlibatan dan pengetahuan teknologi
informasi dan media.
B. Implementasi dalam Pembelajaran
Berkaitan
dengan hal ini, hal yang esensial yang seharusnya dikembangkan dalam
pembelajaran menemukan kunci penting menjalankan komunikasi secara efektif.
Komunikasi yang efektif itu terangkum dalam kata REACH yang bermakna merengkuh atau
meraih.
Pertama,
Respect. Komunikasi yang efektif
harus dibangun dari sikap menghargai terhadap setiap individu yang menjadi
sasaran pesan yang disampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan
hukum yang pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain, yang akan lahir
kerjasama yang sinergis sehingga efektifitas kinerja seseorang dapat tercapai.
Guru
harus memperlakukan siswa sebagai manusia yang memiliki hati dan perasaan untuk
dihormati dan dihargai, guru harus memperlakukan siswa sebagai subjek belajar
sehingga lahir sinergi antara guru dan siswa dalam meraih tujuan bersama
melalui proses pembelajaran.
Kedua,
Empathy, Empati adalah kemampuan
seseorang menempatkan dirinya sesuai dengan situasi atau kondisi yang
diharapkan oleh orang lain. Guru harus mengerti dan memahami dengan empati
terhadap calon penerima pesan ( siswa) sehingga pesan tersebut akan sampai
tanpa ada halangan psikologis untuk mendengar dengan sikap positif karena
esensi komunikasi adalah aliran dua arah.
Ketiga, Audible, makna Audible antara lain
adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Seorang guru yang mampu
menggunakan media komunikasi modern dalam proses pembelajaran seperti komputer,
LCD dan yang lainnya akan menghasilkan pembelajaran yang lebih berkualitas.
Keempat,
Clarity, Selain pesan dapat
dimengerti pesan juga harus mendapat perhatian sehingga tidak menimbulkan
kesalah tafsiran.
Dalam
proses belajar, keterbukaan guru terhadap siswa merupakan bentuk sikap yang
positif, dan dapat menerima masukkan dari siswa demi perbaikan proses
pembelajaran.
Kelima,
Humble, Membangun komunikasi yang
efektif adalah rendah hati, sikap ini pada intinya antara lain ,adalah sikap
yang penuh melayani, sikap menghargai, mau mendengar, dan menerima kritik,
tidak sombong, dan mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Seorang
guru yang melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan lima hukum komunikasi ini
akan menjadi seorang komunikator yang andal, dapat membangun jaringan hubungan
dengan siswa yang penuh penghargaan, yang saling menguntungkan kedua belah
pihak ( guru dan siswa ).
BAB III
KESIMPULAN
Komunikasi
yang baik adalah merupakan hal yang sangat penting dalam membangun sebuah
tujuan di sekolah yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa lewat anak-anak didik
yang dipercayakan oleh orang tua kepada guru sebagai pahlawan bangsa. Tetapi
hal ini dapat tercapai jika seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam sekolah
tersebut menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya dan memahami yang lainnya
untuk pencapaian program-program sekolah yaitu salah satunya mencerdaskan anak
didik dalam pengetahuan, sikap dan keterampilannya.
Akan
tetapi sekolah akan berantakan jika tidak memelihara komunikasi yang baik
antara yang satu dengan yang lainnya. Dan tujuan diatas tidak akan tercapai.
Jadi hindarilah sikap-sikap yang tidak membangun.
Seorang guru juga
harus mampu berkomunikasi yang efektif, dalam berbagai metode mengajar yang
diterapkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai yaitu menguasai pelajaran
secara komperhensif, dan siswa dapat mengembangkannya, baik melalui bimbingan
guru maupun mandiri.
Terima kasih ilmuny
BalasHapusTerima kasih ilmuny
BalasHapus