Minggu, 02 Maret 2014

Pentingnya Komunikasi yang Efektif di Sekolah

KATA PENGANTAR

Komunikasi menjadi bagian yang erat dalam kehidupan manusia. Sebagian besar kehidupan manusia ini diisi dengan komunikasi, anggota keluarga, teman, tetangga, sejawat,  rekan kerja, anak didik di sekolah, maupun diri sendiri dan berbagai manfaat lainnya.
Pada kesempatan ini penulis akan membuat makalah tentang pentingnya komunikasi yang efektif di sekolah. Yang mana komunikasi yang baik itu adalah salah satu kunci keberhasilan lembaga sekolah tersebut.
                                                                                                   


  
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh aktivitas manusia, identitas manusia sebagai makhluk sosial mengharuskan manusia berhubungan dengan orang lain dengan berbagai tujuan.
Salah satu bidang ilmu belakangan bersentuhan dengan ilmu komunikasi adalah ilmu Pendidikan. Ilmu Pendidikan berharap agar proses pembelajaran yang dilakukan memberikan kontribusi yang konkret dalam meningkatkan kualitas Pendidikan. Oleh karena itu penguasaaan komunikasi dengan baik demi sekolah akan memberikan kontribusi secara nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan.
Di Sekolah sangat dibutuhkan komunikasi yang saling melengkapi di antara kepala sekolah, guru-guru, murid-murid, tata usaha, penjaga sekolah, dan juga orangtua murid. Yang kesemuanya ini harus saling berkomunikasi agar tercapai peningkatan kualitas pendidikan atau tujuan pendidikan khususnyya bagi siswa-siswi di sekolah.
B. Pengertian Komunikasi
 Kata “ Komunikasi” berasal dari kata latin “Cum”, yaitu kata depan yang berarti dengan dan sama dengan, dan kata “ Unus” yaitu kata bilangan yang berarti satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda “ Communio” dalam bahasa Inggris menjadi, “ Comunion”, yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan.
Dan dari kata itu dibuat kata kerja “ Comunicare” yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang. Memberikan sebagian kepada seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan seseorang, memberitahukan sesuatu  kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman.



C. Tujuan Komunikasi
Ada beberapa tujuan komunikasi yang dilakukan di sekolah antara lain :
a.  Untuk Menyampaikan Informasi
Kepala Sekolah sebagai sumber informasi di sekolah sangat dibutuhkan oleh guru-guru, agar informasi yang disampaikan dapat terlaksana bagi pengembangan guru itu sendiri dan juga bagi siswa-siswi.
Biasanya informasi-informasi yang akan disampaikan oleh Kepala Sekolah biasanya disampaikan dalam rapat-rapat  kalau hal itu berhubungan dengan kedinasan, bila ada perubahan-perubahan yang harus dilakukan oleh guru dalam pengembangan pembelajaran. Tetapi bila hal itu bersifat hanya pengumuman untuk pelaksanaan ujian semester, upacara peringatan hari-hari besar dan lain sebagainya biasanya disampaikan dengan cara pengumuman tertulis dan biasanya diinformasikan langsung kepada guru-guru agar semuanya mengetahui dan melaksanakan. Dalam hal ini juga kepala sekolah menyampaikan program-programnya, begitu juga guru-guru melaporkan program-program yang harus dilaksanakan dalam satu tahun ajaran, dan semua program-program kepala sekolah dan guru-guru dibukukan dan dimasukkan dalam KTSP Sekolah.
c. Menjalin Hubungan Persaudaraan
Karena sekolah sudah menjadi bagian hidup sehari-hari antara kepala sekolah, guru-guru, murid, tata usaha, dan penjaga, maka jalinan persaudaraan itu harus senantiasa dijaga antara satu dengan yang lainnya dalam batas-batas saling menghargai, saling menghormati, dan saling mendukung demi terciptanya keharmonisan antara kepala sekolah dan bawahannya antar guru dan murid, demi  pengembangan pendidikann dan tercapainya tujuan visi dan misi sekolah.
Dari beberapa tujuan komunikasi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi di sekolah itu sangat besar peranannya atau manfaatnya dimana seseorang yang menyampaikan pesan yaitu Kepala Sekolah kepada guru dan guru dapat melaksanakan informasi itu kepada anak didik.


d. Tercapainya Tujuan Pendidikan
 Dalam komunikasi guru menyampaikan materi-materi pelajaran yang tujuannya agar tujuan pendidikan tercapai yaitu meningkatkan pengetahuan siswa mengenai berbagai pengetahuan sehingga ia dapat menguasainya dan menjadi siswa yang handal dalam bidangnya masing-masing.



















BAB II
CARA BERKOMUNIKASI

A. Cara Berkomunikasi Yang Efektif
Berkomunikasi yang efektif di sekolah atau dalam dunia pendidikan sangat dibutuhkan demi tercapainya informasi kepada si penerima informasi yaitu anak didik di sekolah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik yaitu :
1). Dunia Pendidikan membutuhkan pemahaman yang komperhensif, holistik mendasar dan sistematis tentang pemanfaatan komunikasi dalam proses pembelajaran. Tanpa roh komunikasi yang baik, pendidik akan kehilangan cara dan orientasi dalam membangun kualitas output yang diharapkan. Dalam konteks ini, komunikasi pendidikan bisa disejajarkan pentingnya dengan metodologi pengajaran, manajemen pendidikannya yang terarah dan berkualitas. Oleh karenanya, hasil buruk penerimaan materi oleh para siswa belum tentu karena guru atau dosennya yang kurang menguasai materi, tetapi sangat mungkin justru karena metode komunikasi yang kurang baik di depan para siswa.
2). Seorang guru yang mengajar siswanya di kelas harus memikirkan bentuk komunikasi yang efektif agar pesan yang disampaikan dapat tepat sasaran dan mencapai hasil optimal sebagaimana diharapkan. Oleh karena itu guru dapat menggunakan bahasa ( Simbol ) yang sesederhana mungkin dan menghindari bahasa ilmiah yang sulit dipahami dan juga kata-kata yang multitafsir. Dengan demikian para murid akan memperoleh pemahaman sebagaimana yang dimaksud oleh guru.
Ada beberapa hal yang dianggap penting berkaitan dengan signifikansi komunikasi pendidikan yaitu :
 Pertama :  Kegagalan Komunikasi pendidikan atau komunikasi instruksional yang sering terjadi di lapangan  lebih banyak disebabkan oleh salah satu unsur dalam komponen terjadinya proses pendidikan dan instruksional yang dalam pandangan Psikologi kognitis disebut struktur kognisi seseorang, baik sebagai komunikator maupun dalam perannya sebagai komunikan, tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

 Kedua :  Para guru sering tidak memahami beragam pendekatan dalam pelaksanaan instruksionalnya, mereka sering tidak paham akan dasar-dasar teori belajar yang sudah teruji secara ilmiah bisa meningkatkan prestasi belajar jika digunakan secara tepat.
 Ketiga :  Aspek-aspek psikologis, seperti kemampuan dan atau kapasitas kecerdasan yang dimiliki oleh manusia, minat, motivasi, perhatian, sensasi, persepsi, ingatan, retensi, faktor lupa,, kemampuan mentransfer dan kemampuan kognitif, sering tidak mendapat perhatian dalam komunikasi pendidikan. Hal ini di sebabkan berkurangnya optimasi proses komunikasi yang sedang berlangsung. Akibatnya, hasil proses komunikasinya menjadi tidak optimal, tidak sesuai tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, alias gagal.
Keempat :  Model Komunikasi terbuka tampaknya lebih cocok untuk diterapkan dalam kegiatan pendidikan, dimana sifat model komunikasi terbuka ini antara lain adalah dialogis, persuasif, dan edukatif,
 Kelima :  Dalam pandangan psikologi belajar kognitif, proses komunikasi bisa berjalan dengan lancar dan mempunyai arti yang jelas jika diantara informasi yang satu dan informasi yang lain terdapat kaitan atau rangkaian yang terikat dalam struktur kognitif seseorang. Karenanya belajar adalah proses perubahan dalam struktur kognitif orang yang bersangkutan.
 Keenam :  Guru sebagai pendidik jika ingin menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya, diisyaratkan menggunakan logika berpikir yang sama dengan logika berpikir yang dimiliki oleh pihak komunikan belajar ( sasaran ). Dengan begitu pelaksanaan instruksionalnya akan berhasil dengan baik. Jadi harus memperhatikan faktor-faktor dominan anak didik.
 Ketujuh :  Guru sering tidak memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia di pusat sumber belajar bersama yang dikelola oleh perpustakaan. Kita tahu bahwa hasil belajar selama ini semata-mata karena hasil sampaian dari guru atau dosen, melainkan banyak juga dari sumber-sumber belajar lain, seperti teman diskusi, media, buku, computer, dan internet yang tersedia juga di perpustakaan.
 Kedelapan :  Pemanfaatan Multimedia ini memang belum banyak tersedia di sekolah-sekolah, tetapi di sekolah-sekolah yang ada di kota-kota besar sudah ada oleh sebab itu penggunaan Multimedia instruksional tampaknya akan menjadi suatu bagian dominan dalam dunia pendidikan.
Kesembilan : Menggunakan beragam Pendekatan yang melibatkan keterlibatan dan pengetahuan teknologi informasi dan media.
B. Implementasi dalam Pembelajaran
Berkaitan dengan hal ini, hal yang esensial yang seharusnya dikembangkan dalam pembelajaran menemukan kunci penting menjalankan komunikasi secara efektif. Komunikasi yang efektif itu terangkum dalam kata  REACH yang bermakna merengkuh atau meraih.
Pertama, Respect. Komunikasi yang efektif harus dibangun dari sikap menghargai terhadap setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang disampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain, yang akan lahir kerjasama yang sinergis sehingga efektifitas kinerja seseorang dapat tercapai.
Guru harus memperlakukan siswa sebagai manusia yang memiliki hati dan perasaan untuk dihormati dan dihargai, guru harus memperlakukan siswa sebagai subjek belajar sehingga lahir sinergi antara guru dan siswa dalam meraih tujuan bersama melalui proses pembelajaran.
Kedua, Empathy, Empati adalah kemampuan seseorang menempatkan dirinya sesuai dengan situasi atau kondisi yang diharapkan oleh orang lain. Guru harus mengerti dan memahami dengan empati terhadap calon penerima pesan ( siswa) sehingga pesan tersebut akan sampai tanpa ada halangan psikologis untuk mendengar dengan sikap positif karena esensi komunikasi adalah aliran dua arah.
Ketiga, Audible, makna Audible antara lain adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Seorang guru yang mampu menggunakan media komunikasi modern dalam proses pembelajaran seperti komputer, LCD dan yang lainnya akan menghasilkan pembelajaran yang lebih berkualitas.
Keempat, Clarity, Selain pesan dapat dimengerti pesan juga harus mendapat perhatian sehingga tidak menimbulkan kesalah tafsiran.
Dalam proses belajar, keterbukaan guru terhadap siswa merupakan bentuk sikap yang positif, dan dapat menerima masukkan dari siswa demi perbaikan proses pembelajaran.
Kelima, Humble, Membangun komunikasi yang efektif adalah rendah hati, sikap ini pada intinya antara lain ,adalah sikap yang penuh melayani, sikap menghargai, mau mendengar, dan menerima kritik, tidak sombong, dan mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Seorang guru yang melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan lima hukum komunikasi ini akan menjadi seorang komunikator yang andal, dapat membangun jaringan hubungan dengan siswa yang penuh penghargaan, yang saling menguntungkan kedua belah pihak ( guru dan siswa ).

















BAB III
KESIMPULAN

Komunikasi yang baik adalah merupakan hal yang sangat penting dalam membangun sebuah tujuan di sekolah yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa lewat anak-anak didik yang dipercayakan oleh orang tua kepada guru sebagai pahlawan bangsa. Tetapi hal ini dapat tercapai jika seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam sekolah tersebut menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya dan memahami yang lainnya untuk pencapaian program-program sekolah yaitu salah satunya mencerdaskan anak didik dalam pengetahuan, sikap dan keterampilannya.
Akan tetapi sekolah akan berantakan jika tidak memelihara komunikasi yang baik antara yang satu dengan yang lainnya. Dan tujuan diatas tidak akan tercapai. Jadi hindarilah sikap-sikap yang tidak membangun.
Seorang guru juga harus mampu berkomunikasi yang efektif, dalam berbagai metode mengajar yang diterapkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai yaitu menguasai pelajaran secara komperhensif, dan siswa dapat mengembangkannya, baik melalui bimbingan guru maupun mandiri.

2 komentar: